NAREN
Pesanku diabaikan, panggilanku bahkan nggak diangkat. Pagi ini aku nggak menemukan Kanya di mana pun setelah kami ribut semalam. Sempat cemas karena takut dia pergi dari apartemen. Tapi saat aku cek pakaiannya masih ada. Kanya sepertinya sengaja pergi pagi buat menghindari aku.
Semalam aku tidur di kamar sebelah lantaran Kanya mengunci pintu dari dalam. Sebenarnya yang berhak marah di sini siapa sih? Aku yang sudah dia bohongi, kenapa jadi dia yang marah?
Apa wanita begitu? Suka playing victim? Hingga siang tiba Kanya masih belum mengangkat panggilanku, akhirnya aku memutuskan datang ke kantornya di jam makan siang. Aku sempat mencari informasi letak kantin yang biasa sering karyawan gedung ini datangi kepada salah seorang security. Dan dari sana aku mendapat info kalau kantin ada di basement.