KANYA
Hari ini aku bangun lebih pagi. Semalam Naren tidak memaksaku lagi membuka pintu kamar. Entah dia tidur di kamar sebelah mana. Setelah memasukkan beberapa baju ke paper bag aku bergerak keluar kamar dengan hati-hati.
Aku berencana pulang ke kosan Silvi buat beberapa hari untuk menghindari perdebatan dengan Naren.
Suasana unit sepi. Aku tidak menemukan keberadaan lelaki itu. Mungkin dia masih tertidur, dan kugunakan kesempatan ini untuk menyelinap keluar unit tanpa sepengetahuan dia.
Aku nggak mungkin mendatangi rumah bunda, atau nanti akan mendapat pertanyaan macam-macam yang bakal bikin aku bingung buat menjawabnya.
Masih terlalu pagi untuk berangkat ke kantor. Jadi, aku mampir ke salah satu restoran siap saji yang buka 24 jam dekat dengan gedung perkantoran. Biasanya mereka menyediakan menu breakfast yang enak.
Bahkan aku memulai hari dengan secangkir kopi karena kepalaku masih terlalu penuh. Biarkan saja pagi ini Naren heboh sendiri mencariku.