di rumah sakit reyhan memarkirkan mobilnya dia keluar dari mobil lalu bergegas masuk kedalam rumah sakit, dia menaiki lift ke lantai 4 rumah sakit setelah sampai di lantai 4 reyhan langsung mencari ruangan viv tempat papahnya di rawat tak butuh waktu lama akhirnya reyhan menemukan ruangan papahnya dia langsung membuka pintu kamar itu,matanya tertuju pada sosok pria yang terbaring dengan beberapa alat di tubuhnya yaitu papahnya reyhan berjalan menghampri papahnya.
"mah... "panngil reyhan kepada mamahnya
"reyhan.. "lirih mamahnya dengan mata yang berkaca-kaca langsung memeluk reyhan dan menangis di pelukannya
"papah kenapa mah "tanyanya
"papah kamu terkena penyakit parah nak... "jawab mamahnya kepada reyhan "dia menderita penyakit gagal jantung selama ini papah kamu nyembunyiin penyakitnya dari kita..mamah masih ga percaya ini terjadi sama papah kamu "ujar mamanya sambil berurai air mata
"apa gagal jantung "ulang reyhan matanya terbelalak saat mengengar bahwa ayahnya terkena serangan jantung
"kenapa papah ga pernah bilang sama rey kenapa papah nyembunyiin semua ini "rey tidak bisa percaya bahwa papahnya menyembunyikan masalah sebesar ini mamah rey hanya bisa menangis tanpa mengatakan apapun rey hanya bisa memeluk mamahnya untuk menenangkannya.
ayu masih diam terduduk dia tidak bergeming sedikit pun sampai akhirnya mang jono menyadarkannya dari lamunannya .
"non... non.. non ayu "panggil
mang jono dengan nada yang sedikit keras sehinnga menyadarkan ayu dari lamunannya
"aah....iya mang maaf tadi aku ga fokus..tadi mang jono bilang apa "lirih ayu saat tersadar bahwa mang jono memanggilnya
"non ayu mulai sekarang bisa tinggal sama saya... saya punya sodara yang punya kontrakan non bisa tinggal disana untuk sementara waktu jadi non ayu sekarang berkemas dulu nanti saya tunnggu di luar "ucapnya kepada ayu, ayu hanya menganggukan kepalanya dan pergi ke kamarnya untuk berkemas langkahnya begitu berat dia sangat tidak ingin meninggalkan kehidupannya yang mewah selama ini namun takdir berkata lain.
di koridor rumah sakit reyhan sedang mengobrol dengan dokter.
"dok bagaimana kondisi papah saya "tanya reyhan tentang kondisi papahnya kepada dokter
" untuk saat ini kondisinya sangat tidak baik... dia mengalami stres berat akibat banyak pikiran yang membuat kondisi jantungnya tidak begitu baik Saya sarankan untuk tidak membuatnya terlalu banyak pikiran hingga membuatnya stres dan tertekan karena itu sangat mempengaruhi kesehatan jantungnya tolong lebih di perhatikan lagi tentang kondisi psikisnya "penjelasan dokter tentang kesehatan papahnya saat ini
"iya dok terimakasih informasinya "ucapnya
"iya sama-sama kalo gitu saya permisi "ucap dokter setelah menjelaskan semuanya kepada rey
"iya dok"jawab rey, lalu dokter pergi meninggalkan rey.
reyhan membawa segelas air untuk mamahnya dia sangat khawatir melihat kondisi mamahnya rey pun menghampiri mamahnya .
"mah.... mamah minum dulu ya biar mamah tenang "ucapnya sambil menyerahkan gelas berisi air, mamahnya mengambil air yang ada di tangan anaknya itu.
"makasih ya rey "gumamnya lalu meneguk air tersebut, rey hanya menganggukan kepalanya.
tidak lama akhirnya papahnya rey pun siuman. papah rey membuka matanya orang yang pertama dia cari adalah rey
"rey... "lirihnya, rey yang mendengar suara papahnya langsung menghampiri papahnya di susul oleh mamahnya
"iya pah... rey ada disini "jawabnya sambil memegang tangan papahnya.
"papah udah bangun "gumam mamahnya
"tolong bangunin papah "dia menyuruh rey untuk membuatnya bangun rey pun membantu papahnya untuk bersandar di tempat tidur .
"gimana perasaan papah udah mendingan "tanyanya
"udah lebih baik "gumam papahnya
"papah kenapa ga pernah cerita masalah besar ini sama rey papah tau gimana khawatirnya rey saat tahu bahwa papah sakit "ujarnya sedikit kesal.
"percuma papah bilang sama kamu juga kamu ga pernah mau dengerin kata papah "jawabnya
"toh papah juga sakit gara-gara kamu ... gara-gara kamu bilang tidak mau menikah papah tuh stres gara-gara omongan kamu itu ..kamu selalu menolak wanita yang kamu temui mau sampai kapan kamu kaya gini "ujar papahnya yang kesal dengan reyhan
"pah papah jangan mulai deh...lebih baik papah fokus aja sama kesehatan papah "gumamnya sedikit risi dengan pertanyaan papahnya
"biarin aja papah sekalian ga usah sembuh terus meninggal tanpa melihat kamu menikah tanpa bisa melihat cucu papah nanti "ucapnya dengan kesal membuat rey sedikit emosi lalu tidak sengaja dia menngunakan nada keras untuk menghentikan perkataan papahnya
"papahhh... "hentakan reyhan dengan emosi
"kenapa itukan yang kamu inginkan... pilihan kamu cuma dua menikah atau melihat papah tiada ..apa gunanya juga papah hidup kalo kamu tidak mau mendengarkan permintaan papah"ucapnya dengan geram
"papah cukup hentikan semua omongan kosong papah "rey berpikir ucapan papahnya kali ini sudah keterlaluan.
"kalo kamu tidak mau memenuhi permintaan papah lebih baik kamu ga usah anggap papah ada di dunia ini lagi "emosinya tidak bisa di bendung lagi . mamahnya rey yang melihat mereka bertengkar pun berusaha melerai mereka.
"udah rey kamu jangan melawan papah kamu mending kamu turuti saja apa perkataan papah kamu...toh kamu juga sudah dewasa sudah cukup untuk menikah dan kesehatan papah kamu juga saat ini kurang baik bukan saatnya kamu melawan seperti ini"gumam mamahnya. apa yang di katakan mamahnya tidak sepenuhnya salah namun rey tidak tertarik untuk menikah namun dia memikirkan kembali ucapan yang dokter katakan bahwa papahnya tidak boleh banyak pikiran ini membuat dia harus membuat keputusan yang sangat sulit .
"gue harus gimana disisi lain gue ga mau nikah di satu sisi gue juga ga mungkin mengabaikan kondisi papah yang kaya gini kenapa pilihannya harus kaya gini coba "gumamnya dalam hati rey pun meghela nafas beratnya dia memijit kepalanya yang sedikit pusing dan menenangkan sedikit pikirannya untuk meredakan emosinya.
"hehhh....ya udah ok demi permintaan papah demi kesehatan papah aku bakalan menikah dengan wanita pilihan papah "ucap reyhan dengan berat hati meskipun begitu dia harus melakukan semua keinginan papahnya untuk kebaikannya setelah mendengar ucapan rey raut wajah kedua orangtuanya berubah menjadi bahagia akhirnya anak mereka semata wayang menuruti keinginan mereka
"kamu serius mau nurutin permintaan papah kamu ga bohong kan rey "ujar papahnya rey hanya menganggukan kepalanya
"iya aku serius... demi kebaikan papah "jawabnya,papahnya rey langsung memeluk rey
"terimakasih nak akhirnya papah bisa menimang cucu dari kamu...makasih udah bikin papah bahagia "ujar papahnya perasaan bahagianya tidak bisa di sembunyikan
"tapi aku ga bahagia pah "gumamnya dalam hati
"iya anakku sayang makasih ya kamu sudah setuju untuk menikah "ujar mamahnya yang bahagia melihat anaknya akan segera menikah, rey hanya bisa terdiam tanpa kata.
Bersambung...