Doni meletakkan sebuah dokumen di hadapan Angkasa dengan bangga tentu saja. Karena dokumen yang Doni taruh itu bukanlah suaramu dokumen. Dokumen itu merupakan hasil kerja keras dan jerih payahnya.
Itu merupakan dokumen yang selalu Angkasa kejar. Yaitu sebuah perjanjian kerja dengan perusahaan besar yang ada di Dubai. Lihat-lihat yang satu berbinar senang, yang satu berbinar bangga.
Angkasa langsung meraih dokumen itu dan membukanya. Sepertinya hanya dengan membulatkan mulutnya sedikit tidak mampu mengekspresikan kebahagiaannya.
"You are the best Don." Angkasa memberi tepukan bangga di bahu Doni. "Enggak salah aku paksa kamu buat kerja di sini."
"Ya mana mungkin salah." Lagi-lagi Doni mendongakkan kepalanya. Menyombongkan dirinya.
"Jadi kamu mau hadiah apa?" Doni melangkah girang menuju sofa empuk yang ada di ruangan Angkasa. Duduk di sana, layaknya seorang raja yang akan menerima hadiah spesial dari sang selir.
