Setelah memastikan Tian berada di samping Aya, Wati segera berjalan mendekat ke arah Erna. Erna terlihat canggung sekaligus tidak suka dengan kehadiran Wati di sini. Tapi justru itu membuat Wati senang entah mengapa.
"Suster mau ke arah mana? Bareng yuk keluarnya." Ucap Wati seramah mungkin. Erna pun menunjuk ke arah jalan keluar gedung ini. Tentu saja, seharusnya suster ini bekerja di gedung lain. "Oh ya udah, sama berarti saya mau ke kantin. Yuk." Erna mengangguki ucapan Wati dan kini mereka berjalan bersama.
Wati berhenti berjalan secara tiba-tiba saat merasa jalan yang mereka lalui saat ini sepi. "Sus, aku kasih tahu satu hal. Berhenti dekati mereka berdua. Terutama Aya, percaya sama aku itu demi kebaikan suster."
"Ha? Maksudnya?!" Ujar Erna kebingungan bukan main.
"Ya gitu. Ada baiknya kalau suster menimbang apa yang aku ucapkan barusan."
"Baik. Terima kasih."
*