Suasana di dalam mobil sedikit berisik saat Citra tidak ingin menghentikan tangisannya sedari tadi. Sedang Rian yang ada di sampingnya sama sekali tidak mencoba untuk menenangkannya. Pilihan yang berat tentu saja bagi Citra, merindukan Aya dengan sangat namun sekali lagi Citra tidak ingin Aya terluka lagi karena takdir yang di milikinya.
Citra tahu, bagaimana Aya menyalahkan dirinya setelah kepergiannya dulu. Maka sekarang Citra tidak ingin hal itu terulang lagi.
"Tapi, justru aku yang membuang dia. Aku bilang sama dia kalau aku enggak mau mengulang hal yang sama. Aku bosan kembali mengalami kejadian seperti masa lalu. Aku minta dia pura-pura enggak kenal aku." Ucap Citra kali ini dengan tangisan yang lebih keras dari tadi.
Dengan cepat Rian menepikan mobilnya. Dengan ragu merangkul Citra dengan erat dan menaruh kepala wanita itu ke bahunya.
"Kenapa kamu ngomong gitu?" Tanya Rian.
