"Sini Bram." Rehan melambaikan tangannya, meminta Bram untuk mendekat. Rehan menarik tangan temannya untuk duduk di meja. Rehan duduk di kursi, lalu Rehan mengungkung tubuh Bram dengan berani. Menunjukkan pose yang sedikit berani.
"Gimana kalau begini?" Tanya Rehan, menatap Aya meminta persetujuan. Aya membulatkan matanya, rasanya Aya ingin mengucek-ucek matanya. Merasa salah telah melihat hal ini di depan mata kepalanya sendiri.
Aya melempar gulungan kertas ke arah mereka. "Ini cerita remaja. Bukan dewasa." Protes Aya. Rehan langsung mendorong temannya pergi. Bram pun yang se ide dengan Rehan memberengut kesal.
"Gini, kalau remaja sih. Kalau bisa kita buat cover yang manis. Kayak gini contohnya." Ketiga orang yang ada di sana langsung menoleh pada Indri yang menunjukkan ponselnya. Mereka sedikit tidak menyangka Indri akan berpendapat karena sedari tadi wanita itu hanya diam bila tidak di beri pertanyaan.