Setelah lama dan berjam-jam Aya bergulat dengan ipad dan laptopnya, akhirnya Aya keluar dari gua persembunyian ketika jam menunjukkan pukul dua dini hari. Aya menguap panjang, namun Aya tidak mengambil susu di dapur. Melainkan kopi. Aya tidak ingin tidur malam ini, karena Aya tidak ingin melihat mimpi tentang Rara ataupun tentang Tian.
"Aya." Aya yang sedang menyeduh air panas terkejut. Namun keterkejutan itu langsung terbayarkan oleh sebuah pelukan penenang dari Tian. Aya menghela nafasnya lega. Aya kira, Aya punya hantu di rumah ini.
"Kamu belum pulang?"
"Belum." Jawab Tian singkat sambil menaruh kepalanya di bahu Aya dan memejamkan matanya pada posisi yang menurutnya nyaman itu. Aya membiarkan Tian melakukan apapun yang di inginkan nya. Aya lelah dan tidak memiliki tenaga untuk melawan saat ini.
Ingat, Aya baru saja selesai menggambar.