Kali ini Aya berjalan dengan santai menuju entah restoran yang berbeda dari terakhir kali Aya mendapatkan janji temu bersama dengan Rehan. Restoran kali ini terlihat sedikit lebih mirip cafe yang sepi.
Aya berjalan dengan santai karena Aya datang sedikit lebih awal dari perjanjiannya. Setidaknya Aya tidak ingin menguat bocah itu kembali menatapnya dengan tajam dan kesal. Beruntung Cici sudah ada di sana jadi Aya tidak perlu memilih meja lagi.
"Rehan belum dateng?" Tanah Aya begitu mengambil tempat tepat di samping Cicil.
"Bentar lagi mungkin, dia pasti datang kok. Kamu tenang aja." Ucap Cicil meyakinkan Aya. Benar saja, tak lama setelah mereka berbincang sedikit Rehan datang dengan mengenakan jaket kulit. Berkesan berbanding terbalik dengan sikapnya yang dingin. Jaket kulit biasanya lebih cocok di gunakan oleh seorang bad boy.
"Gimana Re? Mau pesen dulu?" Rehan mengangguk, Cicil dan Aya juga segera memesan sesuatu untuk diri mereka sendiri.