Aya terbangun dengan sekujur tubuh yang terasa begitu sakit. Dengan hawa dingin yang menerpanya, Aya tahu bahwa Aya sedang berada di dalam mimpinya. Aya menyadari bahwa hal ini adalah hal yang melelahkan.
Aya menoleh ke samping dan melihat Tian terkapar lemas dengan banyak luka. Hati Aya sakit. Untuk itu Aya menginginkan ada hal yang berbeda dari mimpinya kali ini. Aya ingin melakukan sesuatu di dalam mimpinya ini. Aya ingin menyelamatkan Tian sebisa mungkin.
Aya menggerakkan tubuhnya, berusaha untuk bangkit dengan menahan rasa sakit. Air mata perlahan mengalir, semua rasa sakit dan kepedihan ini terasa dengan sangat nyata. Dengan sangat jelas. Namun lagi-lagi saat Aya berusaha untuk menggerakkan tubuhnya, salju yang ada di sekitarnya memerah. Aya berdarah begitu banyak.