Sosok perempuan paruh baya menghampiriku dan memanggilku di tengah teriknya matahari siang ini.
"Nona, ini sudah siang masuklah untuk makan siang, kau tertidur seharian di kursi itu". Ucap pelayan itu.
"Ahh, Baiklah.. ". Jawabku.
Aku bangkit dari kursi ayunan itu, berjalan masuk ke rumah.
Aku berjalan seharian ini namun takĀ menemukan alamat rumah ini. Bahkan label nama pemilik rumah pun tak di tempelkan di depan pintu.
Sudahlah Aku akan mencarinya besok, ini sudah siang.
Aku akan menunggu pemilik rumah itu pulang dan berterima kasih padanya karena telah menolongku di hutan dan merawatku dengan baik di mansionnya. Ucapku dalam hati di tengah langkahku menuju ruang makan.
Mark sudah menunggu sedari tadi di ruang makan bersama para pelayan.
Aku masih agak canggung dengan suasana ruang makan yang seperti ini. Semua pelayan berbaris melihatku yang sedang makan.
Di rumahku pelayan hanya bertugas menyiapkan makanan dan kembali ke pantri setelah menyiapkan makanan dan akan kembali membersihkan meja makan jika kami selesai makan tapi di sini sangat berbeda, pelayan terus mendampingiku. Ucapku dalam hati.
"Mark, tuanmu kapan pulang kerumah? Aku ingin bertemu dengannya! . Ucapku.
"Tuan akan pulang setelah pekerjaannya selesai. Jawabnya.
Mark hanya menyampaikan hal yang umum untuk di ketahui. Dia tidak akan memberitahuku tentang tuannya tanpa perintah.
Tiba-tiba terdengar suara mobil berklakson tanda ada orang yang datang.
Tuan Mark lalu berjalan menuju ke arah pintu masuk ruang makan, menekan sesuatu di dinding.
Langkah kaki yang bergerak cepat juga terdengar. Dua sosok pria berjaz hitam lengkap dan memakai headset menemui Mark.
Mereka sepertinya sedang membicarakan sesuatu yang penting.
Dua pria itu melaporkan sesuatu kepada Mark.
Sepertinya tuan rumah ini sudah pulang.
Aku akan menyelesaikan makan siangku dan menemui tuan pemilik rumah ini.
Setelah menyelesaikan makan siangku. Aku beranjak dari kursiku dan menghampiri Mark yang tampaknya sudah berbicara dengan dua pria berjaz hitam tersebut yang nampak seperti pengawal.
Aku beridiri tepat di belakang Mark.
"Mark, tuan mu sudah pulang? ". Tanyaku.
" Iya Nona". Jawabnya singkat.
"Bolehkah Aku menemuinya sekarang? " Tanyaku lagi.
"Sebaiknya Nona kembali ke kamar dan tidak keluar dari sana". Jawabnya dengan tegas.
Aku kecewa mendengar jawaban Mark, tak bisa bertemu dengan pemilik rumah rasanya terlalu aneh.
***
"Tuan Mark, Manajer perusahaan datang untuk menemuimu, temui dia". Ucap BD-1.
"Baiklah, Aku akan segera keluar menemuinya". Jawabnya.
Mark menaiki lift menuju ruang kerjanya yang berada di lantai empat Mansion itu.
Tuan Mananger yang datang mencarinya sudah sejak tadi menunggu di ruangannya.
Setelah sampai di depan ruang kerjanya.
BD-2 yang berjalan di belakang Mark membukakan pintu untuk Mark.
Dretttt.....
Pintu terbuka dan nampak pria yang seumur Mark sedang duduk di dalam sana.
Mata mereka bertatapan disertai senyum sinis keduanya.
"Haii, Mark.. Kau nampak sibuk". Tanya pria itu.
" Yahh, seperti biasa Aku sibuk mengelola mansion ini, kau nampak terlalu santai hingga bisa mengunjungiku di sini". Ucap Mark dengan nada yang agak sinis.
"Ha.. Ha.. Ha.. Kau terlalu percaya diri, Aku ke sini untuk memberikan laporan ke Tuan tapi sepertinya ia takkan pulang dalam waktu dekat ini. Aku tak tahu kenapa akhir-akhir ini tuan tidak bisa ditemui." Ungkap pria itu.
"Kau, tidak usah mencampuri urusan tuan, selesaikan saja pekerjaanmu". Jawab Mark.
Setelah mengatahkan hal itu, Mark memanggil BD-1 yang sedang berdiri di depan pintu ruang kerjanya.
" Ya tuan Mark". Ucap BD-1.
"Ambilkan ipad yang berada di lemari kerjaku, Aku akan mengirimkan Laporan bulan ini ke Tuan!!". Perintah Mark.
" Baik tuan". Jawab BD-1.
Mark kembali menatap Manager Perusahaan membuka topik pembicaraan setelah urusan pekerjaan mereka di selesaikan.
BD-2 yang berdiri di depan pintu menghubungi seorang pelayan untuk mempersiapkan jamuan untuk tuan mereka.
Pelayan dengan segera datang membawakan jamuan ke ruang kerja Mark.
Sementara itu Mark dan Jhone sedang asyik bercaka-cakap tentang kondisi mereka saat ini dan kegiatan mereka akhir pekan nanti.
"Kau sepertinya sedang gelisah akhir-akhir ini?". Tanya Jhone.
" Itu dari penglihatanmu saja jhone. Aku baik-baik saja!". Tegas Mark.
"Kau memang handal untuk urusan menyembunyikan sesuatu pantas kau sangat dipercayai tuan dengan urusan seperti ini". Ungkap Jhone.
"Kita sudah bekerja sama dengan tuan selama 5 tahun dan kita masih belum bisa menebak isi hati dan pikiran tuan" Ucap Mark
"Ayolah, jangan sembunyikan apapun padaku Mark" Pinta john
"Aku tidak pernah menyembunyikan apapun, yang kulakukan hanyalah menjalankan perintah yang diberikan tuan padaku dengan sebaik mungkin" Kata Mark menuntun jhone keruang kerja tuannya.
"Baiklah". Kata jhone seraya mengikuti Mark dari belakang.
________