Setelah Justin melakukan tugasnya, ia berjalan menaikin anak tangga menuju kamarnya, Justin menyeret kursi dan mendudukkan dirinya didepan jendela. Di saat sedih ia sering duduk di depan jendela memandang bintang-bintang yang bertaburan di langit malam, wajahnya tertiup angin malam yang dingin.
"Langitnya cerah ya ?" Terdengar suara dari samping Justin.
"Iya, indah banget malahan." Justin tersenyum dan masih menatap langit, beberapa saat kemudian wajahnya berubah menjadi tegang, Justin melihat ke arah kanan dan ia terkejut dengan wajah yang disampingnya.
"Uwaaa, Tuhan lidungin aku." Justin terkejut sambail ia terjungkal kebelakang dan membuat pertahanan sambil menutup mata.
"Hahahaha." Yang berada didepannya malah tertawa dengan terbahak-bahak melihat tingkah Justin kemudian ia kembali berkata, "Ini saya Mikael, bukan iblis hahaha." Mikael duduk di sofanya Justin masih dengan tertawa.