Semua pekerjaan yang dilakukan oleh Alan, akhirnya selesai. Pria yang mengenakan kacamata itu, langsung melihat arloji dan waktu telah menunjukkan pukul 19:30. Perasaan lega menyeruak, akan tetapi langsung teringat, bahwa ia harus ke hotel milik X dan bertemu dengan kakak angkat si bos.
"Ah, finally! Now, I have to call my wife. Dia pasti akan marah, kalau aku pulang terlambat, tapi tak mengatakan sebelumnya," gumam Alan.
Dia segera meraih ponsel yang terletak di atas meja kerja, kemudian mencari nama Charice, sang istri, di panggilan ke luar. Setelah ditemukan, pria itu langsung menekan tombol untuk memulai panggilan telepon.
Alan menunggu dengan sabar, setelah dering keenam, teleponnya pun diangkat.
Charice: "Halo."
Alan: "Halo, Sayang."
Charice: "Kamu di mana, Sayang? Cepat pulang!"
Alan: "Aku masih di kantor, Sayang. Belum bisa pulang cepat, karena harus meeting dengan Tuan X, saudara Tuan Keith."