Almero mulai bangun dari tidurnya. Dia melihat jam sudah menunjukan pukul 9 pagi dengan perlahan ia mulai turun dari tempat tidur.
Hari ini Almero memutuskan untuk tidak pergi kekantor. Ia juga sudah menghubungi Sekertarisnya.
Almero mulai turun kebawah. ia melihat sekitar, tidak ada tanda-tanda Callista disana.
"Apa dia belum bangun?" ucapnya.
Almero berjalan menuju dapur. berniat untuk mengambil Air namun pandangannya beralih pada makanan yang ada dimeja makan.
"Apa dia sudah bangun dan memasak?" ucapnya heran. Dia lantas berjalan menuju ruang tengah.
Almero melihat Callista berjalan ditangga untuk turun.
"Kau sudah bangun?" tanya Almero.
"Aku bangun lebih awal dan memasak. Hari ini aku akan pergi kekampus, tapi aku harus pulang dulu kerumah untuk mengambil tas dan juga bukuku" Callista berjalan menuju Almero.
"Apa kau tidak lelah?"
"Aku hanya tidak ingin ketinggalan materi. Aku mengikuti sebuah Olimpiade matematika dikampus dan itu akan dilaksanakan dalam satu minggu ini. Jadi aku harus bersiap"
"Baiklah. Hari ini aku tidak masuk kekantor, jadi aku akan mengantarmu ke rumah lalu pergi kekampus"
"Aku rasa tidak usah. Aku bisa pergi sendiri. Aku tidak ingin merepotkanmu dan juga kau pasti lelah"
"Tidak!! Aku tidak lelah sama sekali. Aku akan mengantarmu. Tunggu sebentar aku akan mandi terlebih dahulu" Setelah mengucapkan itu Almero langsung berlari kekamarnya.
Callista yang melihat itu hanya terdiam Dia sama sekali tidak ingin merepotkan Almero namun karena dia tetap memaksa mau tak mau Airin menyetujuinya.
Sekitar 10 menit Callista menunggu Almero mulai turun kebawah. Rambutnya masih basah. Terlihat sangat buru-buru padahal Callista terlihat sangat santai karena memang jam menuju kampus masih lama. Ia sengaja pergi lebih awal karena ingin tetap berada dirumah keduaorangtuanya lebih lama.
"Kenapa rambutmu masih basah?" tanya Callista pelan
"Ahh tidak apa-apa, aku tidak ingin kau terlambat"
"Seharusnya kau tidak usah buru-buru. Kau juga belum makankan? Lebih baik makan terlebih dulu. Aku sudah memasak untukmu"
Almero benar-benar lupa jika dirinya belum makan apapun. Mungkin karena terlalu bersemangat mengantar Callista jadi dia lupa.
"Aku akan makan setelah mengantarmu"
"Tidak!! Makanlah dulu. Aku tidak sedang buru-buru" jawabnya.
Akhirnya Almero mengalah ia berjalan menuju meja makan diikuti dengan Callista dibelakannya. Almero mulai duduk dikursi begitu juga dengan Callista Suasana nampak canggung karena ini baru pertama kali mereka makan bersama terlebih lagi sebagai pasangan suami istri.
"Aku tidak tau dengan seleramu. Jadi aku juga tidak tau apa kau menyukai masakanku atau tidak. Aku harap kau suka"
"Aku tidak pemilih, jadi aku makan apa saja yang ada" jawabnya.
"Syukurlah" Callista nampak senang. Karena memang jujur sebelum memasak ia sedikit khawatir karena tidak tau selera Almero bagaimana.
Almero mulai mengambil nasi dan mengambil beberapa lauk yang ada. Ia melirik kearah Callista. Nampaknya Callista tidak ikut makan bersamanya.
"Apa kau tidak makan?"
"Aku sudah makan sebelum kau bangun. Aku kira kau akan bangun lebih siang. Jadi aku tidak menunggumu"
"Tidak apa-apa"
Almero mulai makan dengan perlahan. Ia nampak terkejut dengan masakan Airin. Ia tak menyangka jika Callista pandai memasak.
"Ini sangat enak" pujinya
Callista tersenyum "TerimaKasih"
Rasanya Almero sangat bahagia saat ini. Karena ia pertama kalinya ia memakan masakan Callista dan juga ini pertama kalinya Callista menemaninya makan.
Almero amat sangat bahagia bisa bersama dengan Callista. Ini sudah 10 tahun sejak kejadian itu. Ia berharap bahwa hari yang ditunggunya menjadi kenyataan. Dan itu benar terjadi. Callista kini ada disampingnya.
***
Mereka telah sampai dikampus. Namun sebelum itu mereka juga pergi kerumah Callista. Namun hanya sebentar karena Callista akan terlambat jika harus menunggu Almero mengobrol dengan orangtuanya.
"Apa kau mau aku jemput untuk pulang?" tawar Almero sebelum Callista keluar dari mobil.
"Aku rasa tidak perlu. Hari ini aku pulang lebih awal dan tidak akan lama. Aku tak ingin merepotkanmu. Nanti juga ada Bella yang akan mengantarkanku pulang. Kau bisa kembali beristirahat. Terimakasih karena sudah mengantarku" jelasnya.
Almero mengangguk paham "Baiklah jika begitu aku akan kembali kerumah"
Callista mengangguk dan keluar dari mobil. Ia menunggu hingga mobil Almero melaju dan langsung memasuki kampus.
"Hai Callista" dari arah belakang nampak seseorang menyapa Airin.
Callista lantas berbalik. Ia tersenyum menyapa kembali jongkook.
"Aku tadi lihat kau turun dari sebuah mobil. Apa itu kekasihmu?" tanya Aldrich.
Callista malah bingung untuk menjawab "Bukan. Dia hanya kengantarkanku saja" ucapnya.
Callista tidak salahkan untuk menjawab? Karena Almero bukanlah kekasihnya namun dia adalah Suaminya.
Aldrich mengangguk singkat "Apa hari ini kau ikut pelatihan?"
"Tentu saja. Aku kesini untuk ikut pelatihan. Tapi aku harus masuk dulu, setelah itu aku baru pergi keruang pelatihan" terangnya
"Umm Baiklah. Hari ini tidak ada jawal untukku jadi aku akan menunggumu diruang pelatihan"
"Baiklah. Jika begitu aku pergi kekelas dulu, sampai bertemu nanti" setelah mengucapkan itu Callista lantas pergi.
Callista telah sampai dikelas. Ia mulai mencari Bella,dan tak lama Callista menemukannya, Bella nampak sibuk dengan Ponselnya, dia bahkan tak menyadari kedatangan Callista.
"Apa kau kesepian?" tanya Callista ikut duduk disampingnya.
Jelas sekali wajah Bella yang nampak terkejut "Ya!! Kenapa kau masuk kuliah?"
"Kenapa? Apa aku tidak boleh masuk?" tanyanya.
"Bukan begitu. Apa kau tidak lelah? Aku kira kau tidak akan masuk"
"Tentu saja aku lelah. Bahkan kakiku masih terasa sakit karena sepatu tinggi itu" gerutunya.
"Lalu kenapa malah masuk kuliah?"
"Aku hanya tidak ingin ketinggalan pelajaran dan juga aku tidak ingin ketinggalan pelatihan untuk olimpiade" terangnya.
"Kau ini tetap sama ternyata gila belajar" kesalnya. Callista hanya terkekeh pelan.
Bella kembali menoleh pada Callista. "Apa tadi malah tidak terjadi sesuatu?" tanya penasaran.
"Terjadi sesuatu seperti apa?" tanya Callista polos.
"Ya seperti itulahh"
Callista menoleh menatap Bella. Dan ia mulai paham dengan arah pembicaraan Bella.
"Apa kau berharap akan terjadi sesuatu antara aku dan Almero?"
Bella dengan polos mengangguk,
"Tidak terjadi sesuatu antara aku dan Almero, kami tidur terpisah. Aku harap kau tidak mengatakan kepada siapapun tentang ini termasuk pacarmu itu"
"Aku tau. Almero mengerti tentang perasaanmu Calliata. Jadi kau sangat beruntung memilikinya. Namun aku ingin kau juga sedikit mengerti tentang perasaannya. Mungkin dia juga ingin dimengerti sekali-kali. Buka sedikit demi sedikit perasaanmu jangan sampai membuatnya terluka"
Mendengar pemuturan Bella. Callista mulai berfikir, Mungkin Callista terlalu egois karena mementingan ego sendiri. Almero bahkan telah membantunya dan kuluarganya. Seharusnya Callista merasa malu dan berterimakasih bukan malah bertindak egois.
"Aku mengeri semuanya Bella. Aku rasa aku terlalu egois padanya. Tapi aku juga butuh waktu untuk menerima semua ini" Callista berbicara dengan pelan.
"Jalani saja dengab perlahan jika ini berat. Aku selalu mendukungmu" Bella memberi semangat pada Airin.
***
Almero kini tengah berada diruang kantor pribadinya. Ia sengaja membuat ruang kantor dirumahnya,Itu akan memudahkan Almero untuk mengerjakan sesuatu jika sedang dirumah.
Ponselnya terus saja berbunyi. Almero sengaja tidak menjawabnya, karena panggilan itu dari Harry. Dia pasti akan menganggunya dengan petanyaan-pertanyaan yang tidak penting.
Almero mulai kesal karena Harry sama sekali tidak menyerah. Dia mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan tersebut.
"Apa kau sedang bersenang-senang? Kenapa baru mengangkatnya setelah 15 panggilan"
"Apa kau tidak sedang punya pekerjaan saat ini? Kenapa senang sekali menggangguku?" kesalnya
Harry tertawa sangat keras disebrang sana.
"Aku hanya penasaran. Apa semalam berjalan dengan lancar? Kau pasti melakukannya dengan baikkan?"
"Dasar bodoh!! Sebaiknya jangan menghubungiku lagi" Almero dengan kesal menutup panggilannya.
"Dasar menyebalkan" gerutunya.
Almero kembali fokus pada layar dihadapannya. Dia kembali melihat beberapa berkas dan juga laporan yang diterimanya melalui email.
***
Jam sudah menunjukan pukul 7 malam. Almero memainkan ponselnya bingung. Dia tak tau harus bagaimana, Callista belum pulang saat ini. Itu membuat Almero sedikit cemas, Callista tadi mengatakan jika dirinya tidak akan pulang malam, Namun sekarang sudah pukul 7 malam. Tidak ada tanda-tanda Callista pulang.
Callista sama sekali tidak menghubunginya dan itu membuat Almero semakin Cemas.
"Apa aku harus menghubunginya? aku rasa tidak perlu, Aku takut membuatnya tidak nyaman" ucapnya.
Almero lantas berdiri dari duduknya. Ia keluar dari ruang kantor pribadinya, dia turun dan memutuskan untuk menunggu Callista diruang tengah.
Almero menghidupkan tv berharap rasa cemasnya akan berkurang. Pintu utama terbuka, Almero terkejut dan langsung berdiri menghadap pintu.
Callista masuk kedalam rumah dengan santai dan Almero bernafa lega karena Callista sudah pulang.
"Apa aku mengagetkanmu?" tanya Callista pelan.
"Tidak sama sekali"
"Aku minta maaf karena baru pulang. Aku tidak menyangka jika pelajaran hari ini akan berlangsung lama. Aku juga tidak menghubungimu"
"Tidak apa-apa. Aku bersyukur kau sudah pulang"
Callista mengangguk "Apa kau sudah makan?"
Almero langsung menggeleng. "Baiklah aku akan memasak untukmu. Aku akan pergi kekamar terlebih dahulu untuk menyimpan tas dan bukuku" setelah mengucapkan itu Callista bergegas pergi kekamar.