Chereads / Crazy Marriage / Chapter 10 - 9. 2 hari setelah pernikahan

Chapter 10 - 9. 2 hari setelah pernikahan

Almero tampak menikmati makanan yang dibuat oleh Callista. Namun suasana sedikit canggung, tidak ada pembicaraan sama sekali, Callista nampak sibuk dengan makanannya.

"Apa pelajaranmu berjalan dengan lancar?" Almero berusaha membuat suasana tidak canggung.

"Hari ini berjalan dengan lancar. Namun ada beberapa hal yang masih harus aku pahami" ucapnya.

Almero mengangguk singkat "Apa sebaiknya aku memanggil Bibi saja?" tanya Almero

Callista menyerit bingung "Bibi ?"

"Dia asisten rumah tangga Mom. Kau juga pernah bertemu dengannya dirumah"

"Untuk apa?"

"Kau pasti lelah dengan urusan kuliahmu. Jadi sebaiknya panggil Bibi saja untuk membantu urusan rumah tangga"

Callista langsung menyangkal "Tidak usah. Aku bisa membagi waktuku dengan baik, aku akan mengurus kebutuhan rumah tangga sendiri, kau tidak usah cemas"

"Aku hanya tidak ingin membuatmu lelah saja" Ucap Almero

Callista menatap Almero "Hanya ini yang bisa aku lakukan sebagai Istrimu dan juga sebagai balasan terimakasihku padamu. Jadi biarkan aku yang mengurus urusan rumah tangga sendiri"

Almero tak bisa menyembunyikan gurta kesenangannya. Entah kenapa ucapan Callista membuatnya sangat senang.

"Apa aku boleh meminta satu permintaan padamu? Tanya Almero.

"Permintaan seperti apa?" Callista balik bertanya.

"Aku ingin kita tidak bersikap canggung seperti ini, Aku lebih nyaman dengan sikapmu yang sebelum menikah denganku. Kau terlalu sopan, entah kenapa rasanya seperti kau adalah pelayanku. Jadi aku memintamu untuk bersikap seperti dulu"

Callista menyadari itu. Setelah 2 hari pernikahannya, Callista berbicara sangat sopan pada Almero berbeda dengan sebelum menikah

"Baiklah aku tidak akan bersikap canggung lagi padamu. Aku hanya merasa kau pasti tidak nyaman dengan sikapku yang sedikit kasar dan menyebalkan"

"Aku lebih suka dengan sikap seperti itu karena tidak akan merasa canggung sama sekali"

Callista tersenyum mendengar ucapan Almero "Baiklah aku akan membereskan piringnya. Kau boleh kembali dengan aktivitasmu"

Almero mengangguk dan berdiri dari kursi, ia berjalan kearah ruang tengah untuk menonton tv.

"Apa kau ingin aku buatkan kopi?"

"Buatkan aku Teh saja. Aku tidak meminum kopi"

"Ahh Baiklah"

Setelah beres-beres dan mencuci piring Callista lantas membuatkan Teh untuk Almero.

"Ini Tehnya" Callista menyodorkan Teh pada Almero.

Almero dengan senang hati menerimanya "Terimakasih"

Callista ikut duduk disamping Almero. Dia tidak canggung sama sekali karena memang itu permintaan dari Almero.

"Apa besok kau mulai masuk bekerja?"

Almero menggangguk "besok akan ada rapat penting jadi aku harus pergi kekantor. Ada apa?" Almero beralih menatap Callista.

"Tidak, aku hanya bertanya saja"

Mereka kembali terdiam. Sedetik kemudian Almero mulai menatap kembali Callista.

"Apa sebelum menikah denganku kau mempunyai seorang kekasih?"

"Kau jelas-jelas tau semua tentangku. Kenapa bertanya mengenai punya dan tidak punyanya aku seorang kekasih"

"Aku tidak mencari tau tentang hubungan asmaramu"

Bohong. Almero jelas berbohong, mana mungkin dia tidak tau tentang hubungan asmara Callista, jelas-jelas dia menginginkan Callista.

"Aku tidak pernah berkencan, dan aku tidak mau membuang waktuku hanya untuk melakukan hal seperti itu"

Samar-samar Almero terseyum. Callista menjawabnya dengan jujur, Almero jelas tau jika Callista tidak pernah mempunyai hubungan apapun dengan seorang Pria, yang ia tau Callista hanya berteman dengan seorang Wanita saja.

"Sekarang aku yang akan bertanya padamu. Sejak kapan kau mengenalku? Aku bahkan tidak pernah ingat denganmu sama sekali. Apa sebelumnya kita pernah bertemu?"

"Aku tidak akan menjawab pertanyaan itu. Ajukan pertanyaan lain saja"

"Kenapa begitu. Aku sungguh penasaran"

"Ajukan pertanyaan Lain"

Callista mengerucutkan bibirnya kesal "Baiklah aku akan bertanya yang lain. Apa kau tertarik padaku?"

"Tidak" singkat padat dan jelas itulah jawab dari Almero.

"Lalu apa yang membuatmu ingin menikah denganku?"

Almero diam, dia menatap Callista "ahhh rasanya aku sudah mulai mengantuk. Kita lanjutkan nanti saja" Almero berdiri dari duduknya. Dia lantas melangkah pergi meninggalkan Callista.

"Tidak bisa begitu, jawab dulu pertanyaanku" teriak Callista.

***

Almero telah siap dengan setelah kantornya. Hari ini dia menggunakan jas berwarna hitam begitu juga celananya.

Rambutnya ia tata dengan baik karena hari ini ia akan bertemu dengan investor asing dan juga rapat.

Dirasa sudah siap, ia mengambil tas kantornya dan segera keluar dari kamar. Begitu ia turun dari lantas atas, Almero melihat Callista yang nampak sibuk dengan masakannya.

Almero terseyum samar "Apa kau tidak bersiap untuk ke kampus?" tanya Almero.

Callista yang tengah sibuk dengan masakannya menoleh "Hari ini jadwalku siang jadi aku belum bersiap. Duduklah sebentar lagi masakan akan siap"

Almero menuruti perintah Callista, ia duduk dimeja makan. Pandangannya tak beralih sedikitpun pada Callista, rasa seperti mimpi dia sekarang sudah memiliki seorang istri yang cantik.

Callista telah siap menata makanan dimeja. Ia lantas duduk bersama Almero "Aku akan mengambilnya untukmu" Callista mengambil piring dan mulai mengambil nasi serta beberapa lauk yang sudah ia masak tadi.

Almero memperhatikan itu, terlihat jelas jika Almero sangat senang. Ia bahkan tidak sadar jika Callista telah menyimpan piring dihadapannya.

"Kau sungguh tidak ingin menjawab pertanyaanku semalam" Callista yang menyadari Almero terus saja menatapnya mulai bertanya tentang pertanyaan tadi malam yang tak sempat Almero jawab.

Almero langsung mengalihkan perhatiannya pada piring yang ada didepannya. Mengambil sendok dan memakannya.

"Ini enak" ucapnya.

"Aku tau" Callista menjawab dengan tenang.

***

Bella hari ini tampak sangat murung entah ada apa denganya. Sudah beberapa hari Harry tidak menghubunginya. Bella sudah beberapa kali menghubunginya, namun Harry selalu memutus panggilan dengan alasan jika dirinya sedang sibuk.

Callista yang saat itu telah sampai dikampus, memperhatikan Bella.

"Ada apa?" tanya Callista

"Tidak ada apa-apa" Bella berusaha tersenyum pada Callista

"Lalu kenapa wajahmu murung? Apa kau sakit?" tanya Callista

"Hari ini aku mengalami gejala Menstruasi pertama jadi moodku sedang tidak bagus"

Bella jelas berbohong pada Callista. Ia tak tak ingin jika Callista ikut kepikiran tentangnya. Masalah Callista lebih berat dibandingkan dirinya jadi Bella tidak ingin menambah bebas sahabatnya ini.

Callista mengangguk pelan. Hari ini jelas ada yang berbeda dari Bella, Callista tau jika Bella menyembunyikan sesuatu. Namun Callista tidak ingin memaksa Bella untuk berbicara padanya. Mungkin dia ingin menyimpannya sendiri.

"Baiklah. Hari ini dosen tidak masuk dan jadwal kita kosong, apa kau mau pergi jalan-jalan denganku? Callista berusaha mengajak Bella untuk memperbaiki moodnya.

"Kita mau pergi kemana?" tanya Bella.

Callista tampak berfikir "Apa kita ke Mall saja?"

Bella langsung tersenyum saat itu juga. Itu adalah tempat favoritnya, hobi Bella adalah berbelanja jadi untuk mengubah mood Bella, Callista harus mengajak Yuri berbelanja.

"Baiklah aku yang akan menyetir. Mana kunci mobilnya"

Bella menyerahkan kunci mobilnya dengan senang hati. Mereka berdua langsung pergi ke mall.

Callista maupun Bella mereka sangat bersenang-senang. Bella bahkan berbelanja sangat banyak ia tak ragu memilih apapun sesuai keinginannya, karena yahh harus dibilang jika Bella berasal dari keluarga kaya. Mereka menjalankan bisnis keluarga dibidang kuliner.

"Apa kau tidak lapar?" tanya Bella.

"Aku sangat lapar setelah berkeliling"

"Baiklah ayo kita makan"ajak Bella

Callista mengangguk senang. Mereka berjalan kearah restoran jepang, arah pandang Callista mulai menajam ketika melihat seseorang yang dikenalinya.

Itu adalah Harry, dia sedang berbelanja dengan seorang wanita. Mereka terlihat sangat mesra, Callista lantas menoleh pada Bella.

Dia belum menyadari itu, Callista lantas berhenti berjalan ia menarik lengan Bella untuk berbalik kearahnya.

"Bella, hari ini aku tidak mau makan direstoran jepang. Aku ingin makan direstoran biasa saja, apa tidak apa-apa? Tanya Callista

Bella jelas bingung, utu adalah restoran favorit Callista, dia biasanya tidak akan menolak jika diajak kesana.

"Tumben sekali kau tidak mau makan di restoran Jepang"

"Aku hanya bosan saja" sesekali Callista melirik kearah Harry untuk memastikan jika Harry tidak berjalan kearahnya.

"Baiklah kita pergi mencari restoran lain saja"

Mereka berdua berbalik arah menjauh dari tempat Harry berbelanja. Callista harap hari ini mereka tidak akan bertemu.