Callista sudah tiba dirumah, ia lantas duduk sofa ruang tengah. Ia memeriksa ponselnya sebentar, tidak ada notif apapun, dia kembali berdiri dari duduknya.
Berjalan kamar. Hari ini ia sangat lelah dan ingin langsung mandi dan beristirahat.
Almero belum pulang. Entah kenapa hari ini ia sangat malas untuk memasak, Callista memutuskan untuk memesan makanan diluar saja.
"Aku harus memesan apa?" Callista berbicara dengan dirinya sendiri sambil mescrol ponselnya memilih makanan yang akan ia pesan.
"Amero menyukai apapun, jadi aku akan memesan yang mana saja" Callista mulai memesan makanan.
Setelah memesan ia meletakkan ponselnya dikasur. Ia lantas berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Callista masih menunggu Almero pulang, jam sudah menunjukan pukul 10 malam. Almero belum pulang sama sekali. Dia juga tidak menghubungi.
Namun tak lama pintu terbuka. Almero terlihat terkejut dengan Callista. "Aku pikir kau sudah tidur. Apa kau menungguku?" tanyanya.
"Tidak. Aku hanya belum ngantuk dan memutuskan untuk menonton tv"
Almero hanya mengangguk singkat
"Apa biasanya kau sering pulang selarut ini?" tanya Callista penasaran.
Almero berjalan kearah Callista dan ikut duduk disampingnya.
"Aku bahkan sering pulang lebih larut dari ini atau tidak pulang sama sekali jika sedang ada proyek penting"
Callista mengangguk paham "Hari ini aku tidak masak untuk makan malam.Jadi aku memutuskan untuk memesan saja. Apa tidak apa-apa?"
"Tidak apa-apa. aku akan membersihkan diri dulu"
Setelah acara makan malam Callista maupun Almero mereka tengah asik menonton tv. Tidak ada pembicaraan antara mereka.
Callista teringat dengan kejadian tadi siang saat dirinya melihat Harry berbelanja dengan seorang wanita.
"Aku ingin bertanya karena penasaran"
Almero yang sedang asik menonton tv menoleh kearah Callista.
"Bertanya apa?"
"Apa Harry memiliki seorang sepupu Wanita?"
Almero menyerit bingung. Kenapa Callista menanyakan tentang Harry "Kenapa bertanya seperti itu?"
"Aku bertanya, harusnya kau menjawab bukanya bertanya balik"
"Harry tidak memiliki sepupu Wanita dia hanya memiliki adik tiri laki-laki. Lalu untuk apa kau bertanya tentangnya?"
"Aku tadi melihatnya sedang bersama seorang wanita diMall. Mereka terlihat sangat mesra. Aku hanya ingin memaatikannya saja"
"Kau melihatnya diMall?"
Callista mengangguk "Aku pergi ke mall bersama Bella, Namun aku tidak memberitahunya jika aku melihat Harry disana. Bella hari ini tampak murung, aku pikir terjadi sesuatu antara mereka, Bella sama sekali tidak bercerita apapun padaku" jelasnya
Almero mengumpat dalam hati. Ia merutuki tingkah sahabatnya itu, bagaimna bisa Harry memiliki kekasih baru saat dirinya tengah menjalani hubunhan dengan Bella.
"Besok aku akan berbicara padanya"
"Apa dia tipe orang playboy sepertimu?" tanya Callista
"Aku tidak playboy sama sekali. Kenapa kau mengatakan hal seperti itu" Almero jelas terkejut dengan ucapa Callista
"Aku hanya asal berbicara kenapa nadamu seperti itu. Apa memang benar?"
"Tentu tidak!! Aku sama sekali bukan pria seperti itu"
"Lalu jika tidak kenapa kau memilih seorang istri dengan asal"
"Aku tidak asal memilih seorang istri. Aku mencari tahu dulu sebelum memutuskan menikah denganmu"
"Aku selalu penasaran dengan tujuanmu menikah denganku dan juga kenapa kau mau membantu keluargaku"
"Sudahlah aku ingin beristirahat. Aku lelah" Almero lantas pergi kekamarnya.
"Kenapa kau selalu mengakhiri pembicaraan dengan tidak jelas" teriak Callista
***
Almero kembali keruangannya setelah rapat selesai. Baru saja ia membuka pintu, disana sudah ada Harry yang tengah berbaring disofa sambil memainkan ponselnya.
"Kau memang pantas menjadi seorang pengangguran dibanding menjalankan perusahaan" ucap Almero.
"Benarkah? Apa sebaiknya aku berhenti saja menjadi seorang CEO?"
"Kau memang sudah gila"
Ditengah berbincangan mereka pintu kantor Almero diketuk dari luar "Masuk" ucapnya.
Harry yang tengah berbaring langsung duduk "Hai cantik" Godanya.
Dia adalah Christina karyawan yang berpenampilan seksi dan juga dandan yang sedikit berlebihan.
Dia sengaja melalukan itu untuk menarik perhatian Almero
Christiana hanya tersenyum manis menjawab ucapan Harry.
"Ini berkas yang anda minta tadi" ucapnya pada Almero
"Kau bisa menyimpannya sana"
Christiana terlihat kesal karena usaha terus saja gagal ia bahkan tidak biaa mengalihkan perhatian Almero barang sedikitpun.
Dia lantas menyimpan berkas tersebut diatas meja.
"Apa sepulang kerja kau sibuk?" Bukan Almero yang bertanya melainkan Harry.
Almero yang mendengat itu langsung melempar sebuah pulpen pada Harry. Ia sangat kesal dengan sahabatnya ini. Baru saja kemarin Callista melihatnya dengan seorang wanita. Kini dia mengajak karyawannya untuk pergi keluar.
"Awwww ini sakit. Apa kau cemburu?" Harry berucap sambil mengelus kepalanya yang sakit.
Christiana tersenyum mendengar itu, Ia merasa jika Almero tengah membelamya dan tidak mengijinkan dirinya pergi dengan Harry.
"Kau boleh pergi" Almero menyuruh Christiana untuk keluar.
"Kau memang sudah gila" Almero berbicara setalah Christiana pergi.
"Aku tidak gila sama sekali. Kau pasti cemburu kan karena tidak bisa pergi dengan wanita-wanita cantik. Karena kau sudah menikah"
"Kau pikir aku ini sepertimu apa. Asal kau tau hidupmu sangat beruntung kemarin karena diselamatkan oleh Istriku"
"Apa maksudmu?"
"Apa kau kemarin tidak melihat jika Callista dan Bella pergi keMall. Kau disana juga kan? Dengan seorang wanita lain Callista melihat itu"
Harry jelas terkejut, apa artinya dia ketahuan berselingkuh dari Bella.
"Apa kau bilang? Apa Bella juga melihatnya?" tanya Harry
"Dia tidak melihatnya hanya Callista saja. Dia tidak memberitahu Bella kalau dia melihatmu. Apa kau sedang bertengakar dengannya?" tanya Almero.
"Aku tidak bertengakar. Aku hanya sedikit menghidar padanya. Aku sangat bosan, Bella selalu sibuk dengan kuliahnya, dia jarang selalu ada untukku. Aku butuh seseorang untuk bermain denganku"
"Kau sungguh tidak waras. Apa kau tidak memiliki rasa bersalah sedikitpun padanya? Callista bahkan sangat mencemaskannya, dia berbicara padaku bahwa Bella terlihat sangat murung"
"Baiklah-baiklah aku akan berbicara pada Bella, Apa kau puas?" kesal Harry
***
Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Callista. Dimana ia akan melangsungkan Olimpiade matematika antar kampus.
Olimpiade dilaksanakan dikampus miliknya tepatnya diaula. Mahasiwa yang berada dikampus diwajibkan untuk menonton tidak jarang juga Banyak orang yang hadir dari luar kampus.
Bella terlihat sangat gugup. Ia bahkan terus saja meminum air.
"Apa kau gugup?" taya Aldrich.
"Tentu saja aku gugup, apa kau tidak?"
"Aku biasa saja"
"Kau ini" Callista berbicara dengan nada sebal
Aldrich hanya terkekeh pelan "Apa keluargamu hadir?"
Callista terdia, dia sudah memberitahu Almero dan keluarganya. Namun ibu dan ayahnya tidak bisa hadir karena harus melakukan perjalan bisnis.
Begitu juga dengan Almero, dia mengatakan jika hari ini dia memiliki rapat penting dan tidak bisa menundanya. Meskipun begitu Callista mengerti dan tidak mempermasalahkannya.
"Aku rasa tidak ada yang akan datang. Mereka sangat sibuk dan aku memahami itu"
Aldrich mengangguk "ibu dan ayahku kini berada diluar negri mereka juga tidak akan menghadiri perlombaanku"
Callista maupun Aldrich mereka sama-sama tertawa.
Callista memeriksa ponselnya sebentar. Sudah 2 hari ia tak melihat Bella, Callista sering mengirim pesan padanya namun tidak pernah Bella balas.
2 hari ini dia sibuk dengan olimpiadeku dan tidak sempat untuk bertemu dengan Bella. Namun Callista rasa ada yang tidak beres dengan semua itu. Bella biasanya tidak pernah mengabaikan pesan darinya.
"Bella apa kau akan datang?" tanya dalam hati.
"Callista ayo. Olimpiade akan dimulai sebentar lagi"
Callista menoleh dan mengangguk singkat. Ia kembali menyimpan ponselnya didalam tas.
***
Almero masih sibuk dengan rapatnga. Ia terus menerus melirik alorji miliknya. Hari ini olimpiade Callista akan dilaksanakan, sia sudah beebicara pada Callista jika dirinya mungkin tak bisa hadir karena rapat penting. Namun jauh dari lubuk hatinya Almero sangat ingin melihat pertandingan Callista.
Jam sudah menunjukan pukul 10 pagi berarti sudah 10 menit pertandingannya dimulai. Almero merasa sangat ingin buru-buru menyelesaikan rapat.
Dan begitu rapat diahkiri ia langsung berdiri dari duduknya. "Tolong aturkan jadwalku hari ini. Callista akan mengikuti lomba hari ini. Jadi aku harus datang" ucapnya pada sekertaris pribadinya
Dia lansung mengangguk "Baik"
Setelah itu Almero langsung pergi menuju kampus.
Setelah beberapa menit berkendara, Almero akhirnya telah sampai. Ia segera turun dari mobil dan berjalan menuju Aula perlombaan.
Disana sudah banyak orang, perlombaan pun sudah dimulai. Almero mengedarkan pandangannya mencari Callista. Tak lama ia menemukan Callista yang tengah duduk memperhatikan soal berikutnya.
Almero juga melihat disana Callista tidak sendiri melainkan bersama pria yang mungkin menjadi rekan satu timnya.
Tiba-tiba ada yang menepuk punggung Almero. Ia lantas menoleh dan menemukan Harry yang tengah berdiri dibelakangnya.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Almero
"Tentu saja melihat Kaka Iparku" jawabnya.
Almero tak menjawab lagi pandangannya mulai berfokus pada Callista.
Skor papan menunjukan bahwa tim Callista lebih unggul dari yang lain dan sudah dipastikan jika Callistaakan menang.
"Kaka iparku memang pintar?" Harry mulai berbicara.
"Tentu saja. Itu adalah istriku"Almero mulai menyombongkan dirinya.
"Ya Ya itu adalah istrimu" ejek Harry.
"Apa kau kesini bersama Bella?"
Harry tampak enggan menjawab itu. Dia mengusap tengkuknya pelan "Aku datang sendiri"
Baru saja Almero akan berbicara kembali terdengar tepuk tangan yang sangat meriah daru penonton. Ternyata pertandingan sudah selesai Callista dan timnya memenangkan perlombaan.
"Liat dia menang" ucap Harry
"Ahh aku jadi tidak melihatnya gara-gara mengobrol dengamu" kesal Almero
"Aku tidak menyuruhmu bertanya padaku" Ucapnya
Almero berdecih kesal. Ia lantas mengeluarkan ponselnya. Ia mengirim pesan pada Callista jika dirinya datang.
***
Callista telah kembali kebelakang, dia sangat senang karena usahanya tidak sia-sia. Dia memenangkan perlombaan.
"Callista kita menang" teriak Aldrich
"Tentu saja ini berkat bantuanmu tadi. Jika saja tadi kau tidak membantu aku pasti sudah kalah
"Tidak justru kau yang sangat hebat. Aku senang bisa menjadi timmu" ucapnya.
"Callista" Tiba-tiba seseorang dari belakang menyerukan namanya.
Callista menoleh dan tersenyum senang "Bella" teriaknya
Bella langsung memeluk Callista erat "Selamat
akhirnya kau menang. Aku sangat senang" ucap Bella.
"Aku pikir kau tidak akan datang"
"Tentu saja aku harus datang. Aldrich selamat yahh" Bella juga memberi selamat pada Aldrich
"Terima kasih. Baiklah kalian mengobrol saja. Aku akan pergi ketoilet sebentar"
Callista dan Bella mengangguk bersamaan.
"sudah 2 hari aku tidak melihatmu, kau juga tidak membalas pesanku. Apa kau sakit" Callista menyentuh kening Bella
"Aku tidak sakit sama sekali. Aku hanya tidak ingin mengganggumu. Kau harus fokus pada perlombaan" terangnya.
"Tunggu sebentar, aku harus mengambil ponselku dulu"
Callista mengambil ponselnya didalam tas. Ia memeriksa pesan masuk dari Almero
"Bella kita harus kedepan, Almero ada disini" ucapnya
"Dia pasti kesini untuk mendukungmu, baiklah kita kesana"
Callista dan Bella pergi untuk menemui Almero Dari kejauhan Airi. Sudah melihat Almero dia melambaikan tangannya.
Namun berbeda dengan Bella, tiba-tiba senyumnya luntur seketika saat tak sengaja pandangannya beralih pada pria yang berada disamping Almero.
"Bella ayo" Callista menarik lengan Bella pelan.
"Aku kira kau tidak akan datang" ucap Callista saat telah tiba didepan Almero dan juga Harry.
"Aku datang setelah rapat selesai dan sedikit terlamag juga. Tapi aku senang karena kau menang" ucap Almero
Callista tersenyum "TerimaKasih"
"Bella, Harry juga ada disini apa aku tidak senang"
Bella maupun Harry mereka sama-sama terdiam. Almero dan Callista mereka mentap satu sama lain. Sepertinya ada yang tidak beres dengan mereka.
Bella menjadi tampak murung setelah bertemu dengan Harry. Begitu juga dengan Harry yang tampak terus menerus mengalihkan pandangannya
.
"Callista aku ingin berbicara padamu sebentar Hanya berdua"
Callista menoleh pada Almero, Almero seakan memahami itu langsung mengangguk.
"Baiklah, kita bicara didalam saja"Callista membawa Bella masuk kedalam gedung kampus