Ada satu masa...
Masa dimna kita berada di persimpangan..
Tak tahu kemana harus melanjutkan...
Dan tak ada yang memberi jawaban...
Itulah aku sekarang...
Dimana kepala ini tak mampu lagi untuk berpikir...
Hati yang tak mampu lagi merasai...
Dan jemari yang tak sanggup lagi tuk menari...
Mungkin aku telah lelah..
Entahlah ...
Pensil ini terhenti Di ujung tulisan....
Setelah tanda titik yang tak ada kelanjutan...
Dan tak ada yang tersisa dalam pikiran...
Terpaku dan terdiam...
Menanti seseorang tuk dapat menunjukkan jalan...
Dan tak ada yang kunjung datang...
Hanya bisa menutup mata dan Coba bertanya pada hati...
Ada apa ?
Mau menyerah ?
Lelah dengan semesta ? Dengan dunia?
Untuk hatiku....tidurlah sejenak..
Gpp kog...dunia tak akan pergi kmana2...
Jangan trlalu fokus untuk mengejarnya...
Ingat semua hanya sementara....
Mari Tutup matamu sejenak...
Rasakan nikmatnya udara yang mengalir ...
Dengarkan irama semesta..ikuti alunan melodi dunia...
Mereka saling menyaut satu sama lainnya...
Lihat mereka terasa seperti berlomba...
Saling mengisi kekosongan antara yang satu dengan lainnya...
Indah bukan....
Jangan trlalu membebani pundakmu dengan permasalahan dunia...
Jangan membebani hatimu dengan tugas semesta...
Hatimu takkan kuat menanggungnya...
Berhentilah untuk mengejarnya...
Mari kita berjalan bersamanya...
Mari kita berlari di sampingnya...
Aku yakin...hati ini akan lebih bisa memahami arti kata bahagia....
Dan jika merasa lelah...tidurlah...
Sekali istirahatlah hatiku...
Dan jika ingin menangis...menangislah...
Gpp...jangan belagak sok kuat...
Jangan berlagak sok hebat bisa menahan semuanya...
Aku tahu berulang kali hatiku terluka..
Dan berulang kali berusaha seolah biasa saja...
Sudah...lepaskan semua....
Mari ...
Kita buat hati ini mulai bermimpi...
Kita buat jemari ini agar bisa menari lagi....
Masih terlalu banyak kisah yg belum sempat tercurah...
Terlalu banyak kenangan yang belum kita tuliskan....
Dan cerita kitapun masih terlalu panjang....
Tuk sebuah tanda titik yang manghalang...
Masih terlalu banyak senyuman yang belum sempat terbalaskan..
Dan terlalu banyak uluran tangan yang selalu ku abaikan...
Teruntuk hatiku...
Mari tutup mata sejenak...