Reista menatap ke-empat anaknya yang lain. "Kalian lihat? wanita di atas ranjang itu, itu adalah Nafisah.. Mommy berharap kalian tidak akan membuat Nafisah seperti ini lagi, dia punya penyakit mental yang di sebabkan oleh Salah satu Pil perusak syaraf otak.. Penyakit yang sampai saat ini belum kami temukan obatnya.", Reista kemudian memandang ke arah Nandra lagi, Nandra yang sudah terlihat sangat merasa bersalah.
"Kau sudah di peringatkan untuk mendekati Nafisah secara perlahan. tapi kenapa kau malah mengungkit hal yang paling sensitif untuknya? Aku sampai hari ini berusaha menjaga Nafisah dari jauh, dengan memberikan obat secara rutin melalui Paman dan Bibinya! Kau benar benar tidak bisa menahan dirimu sedikit saja Renand!." kata Clarke yang sudah benar benar marah kepada Nandra.
"Clarke.. sudah, tak apa." Reista berusaha menenangkan Clarke.