"Kau tidak mau ke kantin? ini sudah masuk jam makan siang, jangan menunda-nunda makan siang." Nandra masih saja setia duduk di samping Nafisah, walaupun sejak tadi Nafisah mengacuhkan Nandra dan tidak menggubris setiap perkataan yang keluar dari mulut kakak kelasnya itu.
"Aku malas, jauh sekali kantin dari sini." Nafisah berkata jujur, hal itu membuat Nandra mengangguk dan mulai mengeluarkan ponsel dari saku celananya.
Nandra tidak berkata apa apa. Beberapa menit kemudian, sepuluh orang pelayan dan dua orang chef datang ke sekitar Nandra dan Nafisah.
Nafisah mengangkat alisnya bingung, karena tiba tiba di atasnya sudah terpasang tenda warna putih. Meja panjang tersusun rapih, beberapa sayuran dan daging sudah tersaji dan menjadi pemandangan aneh.
Para pelayan sibuk berjalan kesana kemari melakukan tugas dengan lihai, Nafisah hanya bisa diam saja, karena apa yang terjadi di depannya tidak bisa diterima oleh mata dan akal sehat dengan cepat.