Langkah kaki Renand begitu tegas, dia berjalan melewati lorong demi lorong menuju ke asrama Puteri. ini sudah jam sepuluh malam, lorong terlihat sepi karena sudah waktunya jam tidur.
Renand berdiri di depan pintu asrama Nafisah, Membukanya dengan sidik jari lalu memutar knop pintu. Renand memang sengaja memasukan Sidik jarinya di pintu tersebut, karena Renand hanya ingin bisa datang setiap waktu ke ruangan Nafisah.
ruang tamu sudah gelap, Renand berjalan perlahan ke arah kamar Nafisah dan membuka pintu dengan hati-hati.
"Kau datang?." Renand di sambut baik oleh suara Nafisah, Nafisah terlihat memakai baju tidur tipis yang bertali spaghetti.
Membuat Renand langsung tersenyum kecil dan menutup pintu kamar, Di bawah rembulan yang terang. Tubuh Nafisah terlihat sempurna dan berkilau, Nandra memeluk Nafisah dari belakangan dan mencium lembut pundak Nafisah yang ter-ekspos.
"Kau belum tidur?" Tanya Renand dengan lembut, Tangannya sudah mulai nakal mengelus perut Nafisah yang rata.