Chereads / LI CAI FENG / Chapter 2 - 2•Bertemu dengan Kakak Tien

Chapter 2 - 2•Bertemu dengan Kakak Tien

"Li Cai Feng..."

"Li..."

"Li Cai..."

"Feng Kecil...."

"Feng!"

"Kakak Feng!"

"Kakak Feng!"

"Li Cai Feng!!!"

Li Cai Feng terbangun saat mendengar orang-orang memanggilnya. Saat pandangannya menyapu orang-orang di depannya, ia kaget luar biasa.

"Hati-hati!" Pria itu berusaha membatu Li Cai Feng yang ingin duduk.

Wajah itu! Suara itu! Kakak Tien! Dia adalah kakak kandung Li Cai Feng yang harusnya sudah meninggal sejak 6 tahun lalu. Kenapa dia ada di sini? Li Cai Feng ingin mengutarakannya, namun mulutnya begitu serak hingga hanya suara erangan yang bisa keluar dari bibirnya.

"Kamu adik bodoh! Kenapa kamu berani memanjat pohon itu sendirian!" Li Sang Tien memarahi adiknya yang kini penuh luka.

Li Cai Feng merasa aneh mendengarnya. Ia ingin berbicara tapi bahkan mulutnya tak mampu terbuka. Hatinya begitu senang dan berbunga-bunga melihat kakak laki-lakinya.

"Lihat! Kamu bahkan menjadi bisu! Apa yang sebenarnya dilakukan oleh Fai Ceng! Bukankah aku sudah melarangmu untuk dekat-dekat dengannya?!" ujar Li Sang Tien saat melihat Li Cai Feng tak mampu mengutarakan kata-kata apapun.

Li Sang Tien baru saja akan memarahinya lagi, tapi Li Cai Feng tiba-tiba menangis. Ia menjadi gelagapan karena sangat jarang dia melihat Li Cai Feng menangis. "Apakah ada yang sakit?" tanyanya prihatin.

Li Cai Feng menggeleng. Rasa sakit jatuh dari pohon tidak akan pernah dipikirkan Li Cai Feng, lagipula dia bahkan pernah terluka akibat sang Bencana. Ia hanya merasa bersyukur melihat kakak laki-laki di depannya, kalau ini mimpi pun Li Cai Feng tidak bersedia bangun.

"Kalau begitu jangan menangis..." Li Sang Tien mulai ikut menangis, kakaknya ini mudah menangis saat melihat orang lain menangis. Benar-benar hati seorang pendeta, itulah yang dipikirkan oleh orang lain saat melihatnya.

Li Cai Feng mengangguk dan berhenti menangis. Ia memeluk erat Li Sang Tien dan tak membiarkannya pergi sama sekali. Saat Li Sang Tien meminta melepasnya, Li Cai Feng akan mulai menangis dan menggeleng keras.

Alhasil, Li Sang Tien menggendong Li Cai Feng sehingga adiknya yang satu ini bisa berhenti menangis. Beberapa orang yang melihat merasa kaget, karena baru pertama kali melihat Li Cai Feng bertindak sangat manja.

Li Cai Feng sendiri tidak peduli karena dia sudah biasa di tatap seperti itu.

Ah! Benar. Ming Fei Lang kau akan membayar semuanya! Kau akan membayar semuanya! Kematian saudaraku akan au bayar dengan kematianmu.

Li Cai Feng hanya mengingat kematian saudara sagenya membuatnya sangat sedih.

"Lihat banyak orang yang melihat kita, bukankah kamu selalu bilang di tempat suci harus sopan?" celutuk Li Sang Tien mencoba membujuk adiknya lagi.

Li Cai Feng kembali ke dunia nyata, mengingat ia sedang digendong oleh kakak laki-laki yang disayanginya, ia merasa sangat hangat dan senang. Dipikirannya, Li Sang Tien akan mudah pergi karena dia datang dengan sihir sang bencana, bisa saja semua ini khayalan. Karena itu Li Cai Feng membuat wajah yang siap menangis lagi.

Li Sang Tien buru-buru memeluk gadis kecil itu lagi sebelum tangisnya meledakkan seluruh tempat suci.

Saat tiba di kamar Li Cai Feng, dia baru mau melepaskan kakaknya.

"Feng'er kamu kenapa?" tanya Li Sang Tien dengan khawatir, jelas tercetak di wajahnya. Hal itu membuat Li Cai Feng mengingat seseorang yang menggunakan kebaikan hati kakaknya untuk hal hina. Tapi tidak masalah, sekarang jika dia benar-benar kembali, Li Cai Feng tidak akan membiarkannya.

"A-aku mimpi buruk saat pingsan..." Li Cai Feng menundukkan kepalanya dengan rasa bersalah.

"Mimpi apa? Coba ceritakan ke Kakak..." Li Sang Tien berkata dengan lembut. Sudah sangat lama, Li Cai Feng tidak merasakannya, kelembutan dan kasih sayang yang tidak bisa ia dapatkan saat bersama sage lainnya.

Kata-kata yang ia ucapkan memang akan menjadi kenyataan tapi akan memberinya masalah jika diucapkan sekarang. Namun melihat wajah kakaknya yang jelas khawatir, Li Cai Feng tidak bisa membiarkannya, jadi ia mengatakan semuanya tentang Bencana datang, dia seorang iblis kejam bersayap hitam, mempunyai tanduk yang tajam milik banteng, kepalanya berlapis sisik emas sang naga, dan hidupnya kekal seperti legenda phoenix. Dia sangat jahat kakak, zat paling jahat akan terlepas dari rantai kuasa-Nya. Sangat menakutkan dan sangat mengerikan, hanya ada kematian disekitarnya. Li Cai Feng berusaha mengingat sosok iblis itu, ia sangat sedih apalagi mengingat keempat saudara sage lainnya yang entah ada dimana.

Li Sang Tien mengerti kenapa adik kecilnya menangis, itu adalah mimpi buruk yang menakutkan. Ia memeluk Li Cai Feng dan menghiburnya, "Tenang, tidak akan ada hal seperti itu... Kakak akan selalu melindungimu sehingga kamu tidak akan pernah melihatnya."

Li Cai Feng memeluk erat kakaknya, "kakak, aku lebih menyedihkan di sana, aku tidak bisa melakukan apapun. Teman-temanku kehilangan nyawa mereka dan aku hanya sosok menyedihkan yang memegang tongkat paus.."

"Tidak apa-apa, tidak akan hal seperti itu akan terjadi, kakak akan melindungimu..." bisik Li Sang Tien.

"Ta-tapi kakak bahkan juga meninggalkanku, kakak meninggalkanku selama bertahun-tahun, meninggalkanku sendirian dengan tongkat paus!!! Huaaaa!!!!" tangis Li Cai Feng pecah. Ingatannya bagai diterpa angin puyuh, hanya mengingat kematian tak adil kakaknya membuat hatinya bergemuruh marah bercampur sedih.

Li Sang Tien berusaha menenangkan adiknya, "Shuttt.... diam, kalau ada yang mendengarmu akan menjadi masalah----"

"Memang sudah menjadi masalah, Pendeta Li Tua dan Muda." potong seseorang di balik pintu.

Mereka tidak tahu bahwa ada sosok di balik pintu yang menunggu. Li Cai Feng dan Li Sang Tien kaget mendengar suaranya. Dan hanya satu orang yang bisa membuat kakak beradik itu menggigil ketakutan, sang paus berada di sini!!!!