Chereads / LI CAI FENG / Chapter 3 - 3•Ilusi AWAS 18++

Chapter 3 - 3•Ilusi AWAS 18++

"Yang--yang mulia..." Li Sang Tien tergagap menatap pria tua dengan jubah lebar di depannya.

Dia mendengus dan mengangkat jubahnya meminta orang-orang dibelakangnya untuk pergi.

"Tapi yang mulia...!!!!" Orang-orang dibelakangnya tentu saja tak ingin melepaskan kesempatan seperti ini.

"Kalian meragukanku?!" bantah Sang Paus dengan membuat tekanan yang sangat tinggi. Walaupun orang-orang dibelakang tak mau, tapi menghadapi tekanan kekuatan sang paus bukanlah tandingan mereka.

Saat pintu sudah tertutup, aura mencekam dapat dirasakan kedua kakak beradik itu. Entah mereka tiba-tiba lemah, tubuh mereka menggigil menghadapi kekuatan sang paus.

Sang Paus menatap lekat pada Li Cai Feng yang sedari tadi seolah sama sekali tidak peduli dengannya. Ia bahkan dengan terang-terangan membuang muka pada sang paus. "Feng Kecil, apa yang terjadi padamu?"

Li Cai Feng berbalik menatapnya lekat lantas mendengus kesal, "Kakek Tua, kalau kamu bertanya tentang tongkat paus, seharusnya itu ada di ruanganmu bukan?"

"Tidak ada. Tongkat itu menghilang beberapa saat lalu." Sang Paus menjawab dengan datar.

"Lalu bagaimana bisa aku tahu?" ujar Li Cai Feng tanpa rasa bersalah. Sejujurnya, dia sedikit membenci pak tua ini. Jika bukan karena dia memberikan kedudukan paus pada kakaknya, kakaknya tak akan mati karena kedudukan itu.

"Aku sangat jelas mendengar kamu mengatakannya tadi, bukannya sekarang tongkat itu ada padamu? Bisakah kamu mengembalikannya Feng Kecil? Aku bisa memberikan mainan lain untukmu..."

"Aku tidak butuh mainanmu!!!" Li Cai Feng menjawab dengan sarkastik. Walaupun umurnya sekarang 13 tahun, tapi jiwanya sudah berumur 20 tahun, untuk apa mainan itu? Mengahabiskan uang saja.

"Lalu kamu ingin apa agar kamu mengembalikkan tongkat itu?"

"Bukankah aku sudah bilang Kakek Tua, aku tidak tahu tentang tongkat itu----"

Tiba-tiba Li Cai Feng tak dapat bersuara, pandangannya juga lebih gelap dan tak bercahaya. Telinganya berdengung dan banyak memori berputar di kepalanya. Hari-hari saat dia mulai masuk tempat suci, saat dia bertemu dengan Kang Lei Ta dan Master, lalu Wen Wuanshang, hingga penobatan Ming Fei Lang menjadi paus menggantikan Li Sang Tien. Tiba-tiba itu berubah lagi menjadi saat ia melihat dua bocah kaya bertengkar, itu adalah Chang An dan Hua Lin. Lalu berubah saat ia pergi mengarungi lautan dan daratan, hingga sampai ke perang terakhir, kematian.

Li Cai Feng membuka matanya, awalnya dangat sakit karena langsung terkena cahaya. Kepalanya berdengung keras seperti ada banyak lebah. Saat ia bangun ada seorang gadis dengan suara lembut membantunya duduk. Dia membawakan air kepada Li Cai Feng yang masih memegang kepalanya.

"Dimana ini? Dan siapa kamu?" Li Cai Feng bertanya setelah meminum air yang diberikan gadis itu.

"Menjawab Yang Mulia, nama saya adalah Hua Ying, pelayan pribadi Yang Mulia atas perintah Kaisar. Sekarang anda ada di Istana Dingin." ucap gadis itu tanpa emosi apapun.

Li Cai Feng tercengang dan kembali mendapatkan dirinya, auaranya tiba-tiba menjadi menakutkan, "Mengapa aku di sini?"

"Yang Mulia, sekarang anda adalah Li Consort, selir Yang Mulia Kaisar." jawabah Hua Ying.

"Apa maksudmu? Aku adalah sang paus, bagaimana bisa Kaisar mana yang berani membuatku menjadi seorang selir rendahan..." Li Cai Feng berkata dengan ringan namun tekanannya membuat gadis pelayan itu gemetar ketakutan, pada akhirnya dia tetap sang paus yang punya kekuatan suci.

Tapi gadis itu berusaha kuat, dia ingat apa kata Kaisarnya. Jangan pernah gugup ataupun takut di hapapan Li Cai Feng, atau kamu akan kalah. "Yang Mulia, harap ingatlah ini, bahwa tempat suci sudah kalah."

"Apa? Apa masksudmu?!!"

Gadis itu menunduk dengan menyeringai menang, "Yang Mulia, tidak ada lagi namanya Paus dan tempat suci. Itu kata-kata yang dilarang oleh Kaisar. Dan anda sudah kalah, Yang Mulia. Semua pemilik kekuatan suci sudah dieksekusi, hampir tidak ada sepersen pun kekuatan suci di kekaisaran ini. Tentu saja, hal itu tidak berlaku pada Yang Mulia, kekuatan suci sang paus sama sekali tidak bisa dibekukan, jadi mereka mengambil tongkat anda dan menghancurkannya. Harap maklumi, Yang Mulia."

Suasana hening. Sekitar 5 detik, sebelum Hua Ying kehilangan lima organ vitalnya. Dan 5 detik kemudian, Li Cai Feng memuntahkan darah.

Kekuatan ini? Saat Li Cai Feng berbalik ia mendapati pria yang tak pernah ia bayangkan, tidak lebih tepatnya tidak ingin. Ming Fei Lang kenapa kamu masih hidup?

"Bawa dia ke tabib kekaisaran, pastikan dalam dua jam, dia sudah kembali kemari." Ming Fei Lang memberi perintah pada seorang penjaga di belakangnya. Penjaga itu bernama Tai Ye, Li Cai Feng sangat yakin dengan hal itu. Karena dia juga lah orang yang melindungi Ming Fei Lang selama menjadi Paus suci.

Suasana menjadi hening dan hanya tinggal mereka berdua yang berada di kamar. Li Cai Feng lebih memilih diam dan menunggunya berbicara, namun sepertinya ego Ming Fei Lang berubah sangat drastis.

Tidak ada yang berbicara selama satu jam kedepan. Ming Fei Lang memilih duduk di sebuah bangku dekat jendela sedangkan Li Cai Feng berusaha menyembuhkan organ vitalnya.

"Berapa lama...?" tanya Li Cai Feng.

Ming Fei Lang tidak berpaling padanya hanya menjawab dengan singkat, "8 bulan."

Li Cai Feng tersenyum dingin. 8 bulan! Sudah cukup untuk mengubah monarki tanpa tempat suci!

"Sepertinya kau terlalu bekerja keras, apakah sesulit itu menghapus tempat suci?" Li Cai Feng berkata dengan ringan. Ia melambaik-lambaikan tangan mengejek orang itu.

"Bukannya susah tapi mudah, apakah kamu tahu, aku sangat senang mendengar mereka menjerit kesakitan. Hanya menunggu dalam 8 bulan aku bisa hidup tenang." balas Ming Fei Lang.

"Kecuali jika kamu tidak berniat menghancurkan tempat suci."

Aura Ming Fei Lang menyerang organ dalam Li Cai Feng. Memang sangat menyedihkan, kini kekuatan paus bahkan tidak bisa menekan kaisar iblis ini.

Li Cai Feng berkerjngat djngin, "Ternyata kamu pengecut bukan, Ming Fei Lang? Tidak tahu kenapa dulu kamu bisa menjadi paus." Li Cai Feng menyeringai dan tanpa rasa takut.

Ming Fei Lang tiba-tiba sudah berada tepat di depan Li Cai Feng hanya beberapa inci sebelum bertubrukan. "Sangat mudah. Itu sangat mudah Feng'er. Apakah kamu tahu selama 8 bulan aku bisa tidur nyenyak karena bisa merasakan hilangnya kekuatan suci di kekaisaran ini?" Ming Fei Lang menampilkan smirknya, hal itu membuat wajahnya sangat tampan. Mungkin itu yang akan dipikirkan Li Cai Feng dulu, tapi tidak sekarang.

Li Cai Feng membalas dengan ringan, walaupun sekarang dia terluka luar dan dalam, "Oh aku yakin, kamu hanya takut kekuatan suci berbalik menyerangmu..."

"Jaga mulutmu, sekarang kamu bukan lagi seorang paus, kamu hanya selir yang dibuang di istana dingin di hari pernikahanmu.." Ming Fei Lang menekan tubuh Li Cai Feng hingga terdorong ke dinding kasur. Karena organ vitalnya rusak tadi, dia belum memiliki kekuatan untuk melawan.

Ming Fei Lang benar-benar orang yang licik! "Kamu bercanda? Kamu dulu juga seorang paus bukan? Ming Fei Lang!" Li Cai Feng berseru dingin dan tanpa rasa takut.

"Lihat siapa yang berani meneriaki seorang Kaisar, kau benar-benar tak takut mati bukan, Li Cai Feng!" Ming Fei Lang menyeringai dingin. Pandangan Ming Fei Lang tiba-tiba menyapu tubuh Li Cai Feng dan senyumnya menjadi lebih dingin, "Bukannya kamu sekarang selir kaisar ini?"

Li Cai Feng tiba-tiba langsung waspada. Hatinya sangat kalut melihat orang di depannya, orang yang benar-benar termakan oleh iblis. "Kamu! Jangan berani, Ming Fei Lang!!!---"

Bibir Li Cai Feng mati rasa begitu dihantam oleh bibir Ming Fei Lang. Menggunakan rasa terkejut Li Cai Feng, lidah Ming Fei Lang merengsek maju, menyapu semua yang berada pada mulut Li Cai Feng.

Li Cai Feng belum pernah merasakan ciuman, yang pertama hanya di waktu perang itu dan yang kedua ciuman ganas seolah ingin memangsa Li Cai Feng. Dia bisa merasakan Ming Fei Lang yang terus menggigit bibirnya lantas melumatnya dan menjilatinya. Bahkan saat Li Cai Feng sudah memukulnya tanpa henti, Ming Fei Lang sama sekali tidak melepasnya. Ia menjadi lebih agresif dan masuk ke dalam, tangannya menekan kepala Li Cai Feng sehingga keduanya terkubur dalam ciuman panjang penuh gairah.

Saat Ming Fei Lang akhirnya melepaskan ciumannya, Li Cai Feng terlihat linglung dan belum sampai dia mendapatkan akalnya lagi. Tubuhnya sudah jatuh dikasur dengan Ming Fei Lang di atasnya. Li Cai Feng menahan deru napasnya dan hendak berontak, namun seluruh tubuhnya sudah di tahan oleh Ming Fei Lang. Dan Li Cai Feng bisa merasakan dingin menderu di kulitnya dan tangan besar memeras kedua buah dadanya. Bahkan dia juga menggigit pucuk merahnya ssmpsi bengkak lantas menjilatinya hingga Li Cai Feng kaku tak bergerak.

Sedikit demi sedikit keduanya jatuh dalam gairah penuh cinta dan kebencian.