Setelah sampai di rumah sakit.
Seorang pria berlari tergesa-gesa dengan deraian air mata yang jatuh dari pelupuk matanya.
Hati dia benar-benar takut sekaligus diselimuti rasa kekhawatiran yang luar biasa apalagi saat mengingat pesan yang tadi, bi Nia katakan kepadanya.
Iya.
Dia tak lain dan tak bukan adalah sang ayah.
Sebenarnya bi Nia benar-benar tak tega melihat kondisi Rizki yang terkulai lemah di rumah sakit sedangkan tidak ada orang yang memperhatikan keadaannya selain dia dan Tiara.
Meskipun ada orang yang memperhatikannya, tapi tetap saja seorang anak pasti menginginkan kasih sayang dan belaian perhatian dari kedua orang tuanya.
Tadi ketika melihat Rizki yang sedang mengobrol bersama Tiara, Bi Nia memberanikan diri untuk menelepon tuan besar dan mengatakan semuanya.
Betapa terkejutnya sang ayah tatkala mendengar kondisi anaknya seperti itu.