Kita bagaikan sebuah pengharapan yang tak akan pernah dipersatukan oleh dunia cinta.
Goresan mengemban sebuah cerita pada hakikat nurani dan fatamorgana.
Seiring berkembangnya tali kasih, merekah tak berkesinambungan untuk memperoleh kebahagiaan.
Jarak melintang sekakan membebani waktu untuk tetap bertahan pada rintihan luka.
Memejam asmara di atas keheningan hingga larut tertelan seisi bumi.
Menggenggam tangan pada bayang nan indah penuh makna. Mengkiaskan sejuta kerinduan di pelupuk lara dan duka.
Sejumput rindu merekahkan aliran kepahitan dalam memperoleh asmara cinta.
Menaik, menurun, berkelok pada bilah rerumputan tajam berduri.
Kaki berdarah memijakkan noda pada tanah berselimut cinta penuh luka.
Bersorak sorai, manusia berduyun-duyun meneriaki sang pecinta yang tak pernah bangkit dari keterpurukannya.
Dia seakan berdiri pada selimut duri nan penuh keterpurukan asa.
Andai. Berandai di ujung tepi. Mengorek kisah kelabu pada benih cinta yang sunyi.