"Aku lebih baik tinggal bersama akang saja. Dia yang telah merawatku sejak kecil, dan aku sudah berjanji untuk tak pernah meninggalkan akang."
"Tapi kak. Bukankah ka-"
"Kumohon jangan paksa aku, Hamzah." ujarnya sambil menelungkupkan kedua tangannya, "aku akan tetap tinggal di sini meski apa pun kondisinya. Tak ada sesiapa saja yang berani mencegah keinginanku."
Aku memandang Hamzah kemudian mengangguk kecil.
Seperti paham, Hamzah tersenyum dan memegang kedua pundak kakaknya.
"Baiklah, kak. Aku tak akan memaksamu. Tapi aku harap kalau suatu saat nanti aku mengajakmu main ke rumah, kamu jangan melarangku."
"Iya. Aku akan ke sana kalau bersama akang."
"Tentu saja."
Amzar tersenyum.
"Ya sudah. Sekarang aku dan Reine akan pulang dulu. Besok kami berdua akan kembali ke rumah kakak untuk menemui Alif."
Kakaknya mengangguk cepat. "Baiklah. Hati-hati di jalan, ya."
Kami berdua tersenyum lalu segera masuk ke dalam mobil.