Andrea berjalan menuju kelasnya untuk mengerjakan laporannya.
"An...., ini sudah waktunya makan siang, Enders dan yang lainnya sudah menunggu di kantin." Sambil memasuki ruang kelas, Enders mengajak andrea yang masih sibuk dengan laporannya.
"Apa aku telihat seperti sedang menganggur sekarang?!" Tukas Andrea kesal karena Tyler yang semakin tidak tahu diri, mengetahui mereka sekarang masih dalam satu kelompok.
"Ayolahh..., karena luka ini, aku jadi merasa sangat lapar" Tyler smbil menunjukkan luka yang telah di perban.
Mendengar itu, tiba tiba saja Andrea mengingat peristiwa yang terjadi di lab, dimana darah Tyler yang masih bercucuran.
Seketika Andrea terduduk lemas dan merasa mual, keringat membasahi keningnya.
"Pergilah..., aku sedang tidak enak badan." Ujarnya sembari membaringkan kepalanya di atas meja.
Melihat adiknya yang tiba tiba terkulai lemah Tyler memeriksa keadaan Andrea dengan menyentuh kening Andrea menggunakan telapak tangan.
"Kau yakin tidak mau makan? Walau hanya sedikit?" Tanya Tyler memastikan.
Andrea hanya terdiam,
"Akan kubawakan sandwich kesukaanmu, tunggulah sebentar jangan kemana mana" kemudian Tyler mengecup kening andrea dan bergegas pergi ke kantin.
_____
Sesampai nya di kantin Tyler langsung mencari sosok Enders yang ternyata sudah melambaikan tangan kearah nya.
Kemudian Tyler segera menuju sebuah meja yang ramai oleh seniornya, disitu Tyler mendapati Enders duduk bersampingan dengan Sarah Liginton seorang mahasiswi populer yang memiliki tubuh ideal bak model, yang ternyata Tyler menyukai sosok wanita tersebut.
"Dimana Andrea?" Tanya Enders pada Tyler.
"Ddia...ddii..kelas, sedang tidak enak badan.." Jawab Tyler salah tingkah.
Mendengar jawaban Tyler Enders kaget dan panik ia segera bangkit dari kursinya tergesa gesa.
"Tunggu. aku ingin membelikannya sandwich, sebentar saja !" Dan kemudian Tyler berlari ke arah tempat pemesanan.
Disi lain Sarah yang sedari tadi tidak memalingkan pandangannya kepada Enders, justru malah cekikikan geli.
"Wah sepertinya gadis itu sangat berharga bagimu..." Ledek Sarah kepada Enders.
"Ya..., begitulah"
"Aku jadi penasaran siapa gadis beruntung itu, boleh aku ikut?" Rayu Sarah.
Beberapa menit kemudian Tyler muncul dengan membawa 2 bungkus makanan, kemudian Enders, Sarah, dan Tyler berjalan menuju kelas Andrea.
_____
Ketika mereka sampai...
Kelas yang ramai oleh hiruk pikuk mahasiswa/i tiba tiba senyap tak bergeming, seisi ruang kelas kaget dan beberapa dari mereka melongo ketika mengetahui dua senior paling populer di kampus memasuki kelas mereka.
"Aku tidak menyangka kalau keadaanya akan begini." Celetuk Enders yang salah tingkah dengan keadaan, sambil nyengir.
Sarah pun yang menyadari hal itu ikut tersenyum manis dan sedikit melambaikan tangan kearah seisi kelas.
Kemudian Tyler menghampiri Andrea dan duduk di bangkunya.
"Bagaimana keadaan mu?" Tyler mengecek suhu tubuh dengan kembali memegang kening Andrea.
"Ingin makan?" Tanya Tyler lagi kali ini sembari menyodorkan sepotong sandwich.
Andrea hanya terdiam lemah.
"Tubuhnya sedingin es, apa itu normal?" Tanya Tyler kepada Enders.
Enders yang tidak percaya itu, langsung mengecek suhu tubuh Andrea dengan tangannya sendiri.
Tiba tiba saja Andrea terbangun dan membuka matanya yang sudah berwana merah.
"Menjauhlah, bau tubuh mu aneh." Tegas Andrea yang justru malah terlihat kesal.
Sarah yang melihat mata Andrea berwarna merah langsung kaget dan secara tidak sadar pupil matanya pun ikut berubah warna menjadi merah.
Kini mata Sarah dan Enders saling bertemu, Enders hanya menggukkan kepalanya pelan setelah mengerti maksud dari tatapan sarah.
Mulai terdengar bisikan bisikan dari penjuru kelas, terdengar sayup beberapa dari mereka bertanya tanya apa hubungan Andrea dan Enders.
Enders yang memiliki pendengaran tajam mulai merasa teganggu atas bisikan bisikan mereka, Enders hampir kehilangan kendali namun ia mengurungkan niatnya, ketika ada seorang siswi yang tiba tiba memeluk lengannya dan mengajaknya dan Sarah untuk sekedar berfoto.
"maukah kalian berfoto denganku?" ujar seorang gadis berwajah mungil nan rupawan sambil menarik narik lengan baju Enders.
"Keadaannya tidak memungkinkan, tolong jaga Andrea dan antarkan ia pulang. Aku akan menyusul setelah praktikum ku selesai!" Teriak Enders sambil menarik tangan Sarah yang kemudian mereka lari keluar kelas disusul oleh para penggemar yang mengejar mereka.
Tyler berdecak keheranan, kemudian ia langsung bergegas membawa andrea pulang.
Next, (GIFT part 3)