Malam ini Kita insomnia lagi. Bayang-bayang Hyun Bin Kw mulai datang. Kita juga dihantui dan memikirkan Bio. Dua pria sekaligus. Hebat!
Ia gelisah. Sebenarnya apa yang terjadi?
Tengah malam, Kita masuk ke kamar kakaknya, Sukma. Ternyata Sukma juga belum tidur. Dua kakak beradik itu berbaring dan mulai berbicara.Kita sangat terbuka dengan Sukma. Dulu, saat masih SMA mereka begitu asyik berbincang dan curhat setiap malamnya. Entah itu tentang pelajaran di sekolah, mengenai guru-guru mereka atau bisa jadi tentang doi dan gebetan.
"Ka, kenapa ya akhir-akhir ini aku kepikiran terus..."
"Kepikiran apa?"
"Pertanyaannya bukan kepikiran apa tapi kepikiran siapa."
"Oo, jadi kamu lagi kepikiran siapa?"
"Mmmm... pria paling manis yang pernah kutemui dan pria angkuh sepanjang masa."
"Ha? benarkah. Siapa mereka?. Ka Sukma ada berita bagus ni!!!"
"Apa?"
"Ada yang mau lamar Kaka."
"Serius? siapa ka orangnya? ganteng ngga ganteng ngga? "
"Nih liat."
Sukma memberikan ponselnya yang berisi foto-foto calonnya itu. Kita kaget melihat ini semua. Foto itu... dia... Bio!!
"Bio ka?"
"Iyaaaaa. Rekan kerja kamu itu lho."
"Jadi Bio mau nglamar La Sukma?!"
"Iya, aku seneng banget sumpah. Baru aja dua bulan ketemu langsung ngerasa cocok gitu Ta. Dia juga ngga mau lama-lama kenalannya. Kemarin katanya mau nglamar aku Minggu depan."
Kita termenung. Kenapa harus seperti ini alur ceritanya?
Menyakitkan.
Apa boleh buat,mungkin Bio memang jodohnya Ka Sukma. Mereka juga kelihatan serasi. Sama-sama dewasa, sama-sama baik dan saling mengerti...
Tapi kenapa Ka Sukma ngga cerita dari dulu si?!!
"Maaf ya Ta, soalnya kan kamu sibuk banget. Sering lembur lagi. Aku mau cerita tapi takut ganggu kerjaan kamu. Aku juga awalnya ngga nyangka bakal secepat ini. Beneran."
Malam ini tragis. Sudahlah. Aku hanya ingin tidur. Kisah ini menyakitkan.
Lalu apa artinya semua perhatian dan kebaikan Bio kepada Kita selama ini??
Apa??
Bio yang selalu menjadi orang pertama saat Kita kesusahan di Kantor. Bio yang baik hati bersedia menjadi partner Kita. Bio yang sering mentraktir es krim.
Itu cuma apa?!.
Sebatas partner?
Menjijikan.
Lampu kamar sudah dimatikan. Dua gadis itu bersiap untuk tidur. Kita membenamkan wajahnya dalam selimut tebal. Ia kecewa. Ia menangis dalam heningnya malam. Ia pastikan Kakaknya tidak akan mendengar isak tangisnya.
Rasanya semakin sulit. Keadaan terlalu jahat. Mengapa ini terjadi?
Kita masih ingat betul wajah manis Bio ketika pertama kali bertemu. Lembur di Kantor berdua, makan es krim bersama, duduk berdampingan saat dimobil, dan semua kata-kata manisnya yang menjadi alasan semangat Kita terus ada.
Lalu dia akan segera melamar Kakaknya?
Ini aneh.
AKU BENCI!
*****
Hari ini hari minggu. Sejak kejadian tadi malam, Kita tidak ingin beranjak dari kasurnya. Ia ingin terus tidur sampai lupa kalau tadi malam tak terjadi apa-apa.
Tapi, Kita sangat lapar. Menangis semalaman benar-benar menguras energi nya. Ia putuskan keluar kamar masih mengenakan piyama.
Saat Kita mau mengambil piring, ia melihat Ka Sukma sedang berhias. Pagi-pagi sekali dia sudah rapi. Wangi seperti perawan Kalimantan.
Mau kemana dia?
"Aku mau pergi sama Bio. Doain semoga lancar ya. Dah Kitaaaaa!"
Kita terdiam. Sejenak dia memandangi Ka Sukma yang sudah berlalu. Selera makannya hilang, ia samasekali tidak lapar. Yang ada dia ingin menangis lagi. Kita langsung ke kamarnya dan menyembunyikan wajahnya dibalik bantal.
Ibunya yang curiga, kemudian masuk ke kamar Kita.
"Kamu kenapa? semua baik-baik saja?"
Kita mengangguk pelan. Ia mengelap air matanya. Menatap Ibu lamat-lamat. Ia tidak mungkin menceritakan ini semua. Sangat pahit.
"Kamu sudah tau kan? sebentar lagi kakakmu akan menikah. Itu akan menjadi hari yang paling bahagia untuk kita semua."
"Iya bu."
Kita tak kuasa mendengar semua itu. Itu menghancurkan semua pertahanan kokohnya. Ia menjadi lemah. Lagi.