Tidak ada satupun wanita yang mau dijadikan wanita kedua begitupun aku, tapi sifat keras kepala dan ingin menang sendiri membuatku jatuh ke lubang terdalam sebagai seorang wanita kedua dalam pernikahan kekasih yang sudah aku pacari tiga tahun lamanya.
Bukannya aku tidak mau menikah saat ia mengajakku berumah tangga tapi keinginanku untuk bisa berkarir lebih penting dibandingkan apapun, sayangnya penolakanku membuat laki-laki bernama Trias Harizona memutuskan menikah dengan wanita yang dijodohkan keluarganya.
Awalnya aku berniat mengakhiri hubungan kami tapi ego membuatku jatuh ke dalam lubang perselingkuhan hingga akhirnya aku hamil dari hubungan terlarang antara aku dan Trias.
Sayangnya, dihari yang sama Trias memberitahuku kalau istrinya juga hamil dan Trias pun memutuskan hubungan terlarang kami.
Aku terluka dan merasa aku terlalu bodoh bertahan selama dua tahun sebagai wanita kedua walau akhirnya Trias lebih memilih istri sahnya dibandingkan wanita kedua sepertiku.
Hingga suatu hari, aku bertemu laki-laki sederhana, kaku, udik dan sedikit katro. Agar bisa lepas dari Trias, aku pura-pura amnesia untuk bisa tinggal bersama laki-laki itu.
"Aduh mbak e, orang yang makan nangka kok saya yang kena getah sih."
"Mas, harus tanggung jawab! Aku hanya ingat mas yang menghamiliku, pokoknya mas harus tanggung jawab loh!"
Ini kisah Shavina Putri Baratta dan Sultan Sukamulyo.
****