"Wah, parah Kak. Kepala yang lo usap, tapi hati gue yang malah berantakan."
Nata kembali mengerutkan kening dalam ketika Lucas berucap demikian. Gadis itu yang tanpa berpikir panjang langsung mendorong kepala adik tingkatnya kuat. Hampir saja membuat Lucas terhuyung serta terjatuh ke belakang.
"Setres!" maki Nata.
"Masih kecil, kerjain skripsi dulu sana!" Lagi-lagi Nata kembali mengomel. Membuat Lucas hanya dapat terkekeh pelan.
"Bercanda, sayang."
"Kepala lo memang lagi pengen gue pukul ya?" ancam Nata. Bahkan kepalan tangan gadis itu bisa menjadi bukti, bahwa dirinya mulai terpancing karena erasa kesal dengan candaan ynag Lucas lontarkan.
"Gasik, ah!" seru Lucas yang kembali bangkit dari duduknya. Meninggalkan Nata dengan gelengan kepala pelan sembari membuka gawai. Membiarkan Lucas berjalan ke arah belakang sembari menyelesaikan pekerjaannya yang tertunda sebab ada pelanggan baru datang.
—
"Gila lo, Nat!"