"Kenalin, saya Wonwoo. Bisa di panggil Wonu."
Nata memiringkan kepalanya ke arah samping. Berusaha mencerna kejadian barusan. Dengan ragu ia membalas uluran tangan lelaki tersebut. "Saya Dinata, bisa di panggil Nata, Mas." Nata menjawab dengan tambahan embel-embel 'Mas' di akhir kalimatnya. Sebab lelaki ini terlihat seperti seumuran dengan Sehun. Lebih tua darinya beberapa tahun.
Saat uluran tangan itu terlepas, lagi dan tanpa lelah Wonu melempar senyum teduh. Membiarkan otot wajahnya yang pasti pegal sebab kurva lengkung selalu tertarik ke atas. Ia bahkan sempat berdiri untuk meletakkan tas besarnya di bagasi. Membiarkan kamera yang menggantung di lehernya ia letakkan di atas paha secara bebas.
Wonu membuka sebuah buku yang sempat ia ambil dari tas bagian kecil miliknya. Membaca beberapa lembar kata yang tertera di dalam sana, tanpa mau melanjuti percakapan yang terhenti bersama gadis bernama Nata.
