Malam ini Nata kembali menangis. Seorang diri tentunya di dalam bilik kamar. Masih ingat dengan episode sebelumnya? Nata yang merindukan kedua orang tuanya. Ayah dan ibu yang telah berpulang duluan di saat Nata masih tumbuh di usia remaja karena sebuah tragedy kecelakaan beruntun 7 tahun lalu.
Seperti biasa, di saat orang menangis tentu akan keluar air mata. Yang Nata lakukan hanya memeluk lutut tepat di atas kasur ayah dan ibunya. Memandang sebuah lembaran palaroid yang selalu menjadi bahan supaya rasa rindunya ternetralisir.
Memang benar kata pepatah, sekuat apapun diri kita. Jika rindu itu melanda tentu kamu tidak akan kuat. Apalagi jika posisinya seperti Nata. Ingin bertemu tetapi tidak bisa. Yang dapat di lakukan hanyalah memandang batu nisan yang terlihat sudah usang dengan beberapa bercak lumpur karena kuburan sedikit kotor.
