Man terlalu jauh dari posisiku, sedangkan tubuhku mulai terkulai lemas. Namun aku terus berusaha untuk bertahan, meskipun sesekali aku terbatuk karena air yang ikut masuk ke dalam pernafasanku. Aku mulai tidak kuat, Man sudah terlihat dekat namun kakiku sudah sangat lemas. Aku melambai padanya dan perlahan tubuhku tenggelam.
"Nimas!" teriak Man.
Tak lama kemudian, aku merasakan seseorang menarik tanganku. Ketika wajahku muncul lagi di permukaan, aku kembali menarik nafas panjang.
"Apa yang terjadi padamu?!" ucap Man langsung memegangiku erat.
"Ada... Ada..." sulit untukku bicara. Bibirku gemetar kuat.
"Kau kedinginan? Atau kakimu kram?" tanya Man.
"Tidak. Tidak Man" ucapku mulai menangis. Sedangkan Man menatapku dalam.
"Ada apa? Apa yang kau lihat?" tanyanya lagi dengan nada yang lembut.
"Ada anak tenggelam. Dia mati dan mayatnya tenggelam di bawah kita" ucapku sesenggukan. Tapi aku berusaha berbicara pelan supaya tidak ada orang yang dengar.