"..."
"Yang Mulia.. Tolong balaskan dendam Tuan Putri dan Sang Pahlawan Suci...."
"Tentu saja... akan kubalaskan dendam ini..... dengan membunuh Sang Vampire Monarch..."
"Terima kasih..... Yang Mulia....."Ucap para dokter sambil berlutu.
Velzard meletakkan tubuh adiknya di tanah dan menutupinya dengan sebuah kain putih, lalu ia melakukan hal yang sama pada tubuh teman yang dia miliki satu-satunya yaitu Arcvärost. Setelah dia menutupi tubuh mereka dengan kain putih, ia pergi keluar dari tenda tersebut dan melihat keadaan medan peperangan.
"....."
"Peperangan ini akan kuakhiri....."
Velzard menggunakan
"Disitu kau rupanya bajingan....
Ia berteleportasi tepat didepan Sang Vampire Monarch dan mengucapkan salam kepadanya.
"Halo... Diavalo..."Ucap Velzard.
Ia memiliki wujud seperti seseorang berumur 40 tahun dengan rambut berwarna putih pucat dan mata berwarna merah terang.
"HA.... kenapa kau bisa disini..."Ucapnya sambil loncat kebelakang karena terkejut melihat kedatangan Velzard yang sangat tiba-tiba.
"Kenapa kau terkejut... bajingan"Ucap Velzard sambil mengaktifkan [Mata Sihir] nya.
"Bajingan jangan meremehkanku.... walau kau seorang Mahluk Agung, aku masihlah seorang Monarch..... Kuhhh.... A..... Apa.... yang terjadi...."Ucap Diavalo sambil menunjukkan ekspresi putus asa.
Disaat Velzard mengaktifkan [Mata Sihir] nya, seketika lengan sebelah kiri Diavalo lenyap seketika akibat [Mata Sihir] milik Velzard.
"Bajingan kurang ajar..... kenapa lenganku tidak kembali walaupun sudah kusembuhkan"Ucapnya dengan putus asa.
"Jangan banyak omong kosong, serang aku jika kau mampu"
"Jangan sombong kau,
"Serangan ruang dan waktu dari seseorang yang lemah sepertimu tidak memiliki efek kepadaku bodoh.."
Velzard menggunakan kekuatan dari [Mata Sihir] nya untuk menghancurkan serangan ruang dan waktu miliki Diavalo.
"Sialan,
"Apa yang mau kau lakukan.... semua yang kau lakukan sia-sia... menyerahlah... akan kusisakan 1000 orang dari ras mu dan kau akan kusiksa selama 2000 tahun... bagaimana?"Ucap Velzard sambil mengeluarkan sedikit [Aura Sihir] nya untuk mengintimidasi Diavalo.
"Jangan berharap..... kami Ras Vampir tidak akan tunduk terhadap ras yang seharusnya lebih lemah daripada kami..
Di langit nampak sebuah meteor yang sangat besar jatuh mengarah ke tempat peperangan tersebut. Kedatangan meteor tersebut merupakan sebuah bencana besar bagi dunia ini. Meteor tersebut memiliki daya hancur yang sangat besar, bahkan sebuah benua pun bisa diluluh lantahkan dengan kekuatan meteor tersebut.
"Hoo... memang berniat untuk melawanku mati-matian kah... walaupun kau Seorang Monarch, mustahil mengeluarkan sihir diatas tingkat XV.... aku sudah tau loh... kalau kau ada seorang Dewa yang membantumu dari balik bayangan.."Ucap Velzard dengan nada sinis.
"Jadi kau sudah tau... kalau kau sudah tau.. bagaimana menurutmu?.... bukannya lebih baik kau menyerah sekarang?"Ucap Diavalo sambil tersenyum kecil.
"Jangan bercanda... setelah meteor ini kuhancurkan setelah itu adalah giliranmu untuk dihancurkan.... Diavalo..."Ucap Velzard dengan senyum penuh kebencian.
Velzard menggunakan [Mata Sihir] nya untuk memusnahkan meteor yang besarnya sekitar 1 Kilometer lebih dengan sekali tatap. Meteor tersebut hilang seperti tidak pernah ada. Kejadian ini membuat Diavalo Sang Vampire Monarch putus asa.
"Hei... bagaimana? apa kau sudah menyerah sekarang?"
"Tidak mungkin aku menyerah... [Oh Dewa Kutukan, Arae... bantu aku menghancurkan Mahluk terkutuk itu... Muncullah dihadapanku.....]"Ucap Daivalo untuk memanggil Sang Dewa Kutukan dari Alam Para Dewa Odisseia, yaitu Olympus.
Sebagai catatan, semua Faksi Dewa memiliki Alam Dewa atau tempat bersemayam yang berbeda-beda. Contohnya Fraksi Dewa Odisseia. Mereka tinggal di tempat suci yang bernama Olympus.
"Bagus sekali Diavalo... panggil Dewa mu kesini.. biar aku bisa lebih mudah membunuhnya...."Ucap Velzard dengan senyum kebencian diwajahnya.
Tiba-tiba muncul sebuah cahay putih dari langit, diikuti oleh sebuah eksistensi yang suci turun dari langit. Ia adalah Arae, Sang Dewa Kutukan. Kedatangannya membuat semua prajurit yang berada disekitar itu bergetar ketakutan. Ia memiliki wujud seperti perempuan dewasa berumur 25 tahun, memiliki rambut berwarna ungu kehitaman dan mata berwarna ungu terang.
"Dasar kafir... kau berani melawan kehendak Dewa sepertiku... kau akan diberi hukuman...."Ucap Arae sambil melayang diudara.
"Kau pikir kau bisa melawanku, sepertinya kau tidak belajar dari teman-teman Dewamu kah.."
"Apa yang kau maksud... kau hanyalah seorang Monarch rendahan sama seperti Diavalo. Bahkan aku tidak mengeahui nama mu"
"Jadi begitu... kau tidak mengetahui namaku kah... baiklah.. akan kuperkenalkan.... namaku Velzard Euriale.."
"Nama itu.... jangan-jangan kau..."
Seketika raut wajah Arae menjadi pucat.
"Benar... aku bukan seorang Monarch, aku seorang..... Mahluk Agung...."
Insting Dewa milik Arae memerintahkannya untuk kabur secepat mungkin, karena dia tau... sosok didepannya bahkan jauh lebih kuat darinya.
"Di...Diavalo... kenapa kau tidak berkata kalau dia adalah Sang Mahluk Agung terkuat..... berarti.. aku sudah membantumu untuk membunuh adik dari eksistensi yang bahkan lebih kuat dari seorang Dewa... Bajingan kau Diavalo.... Mati kau...."Ucap Arae sambil menggunakan
Sihir ini mengeluarkan sebuah sinar putih yang dapat memusnahkan apa saja yang ada didalam area aktivasi sihir tersebut. Bahkan jejak kemation dari orang yang dimusnahkan dengan sihir ini bisa lenyap tak bersisa.
"Yang Mulia Mahluk Agung, kuharap dengan ini masalah kita sudah berakhir... aku akan kembali ke Alam Dewa Olympus dan aku bersumpah atas nama Dewa tidak akan pernah mengusikmu lagi dimasa depan. Kalau begitu aku per..."
"Tunggu....."
Dengan wajah ketakutan dia bertanya kepada Velzard
"Ada apa lag Yang Mulia?...."
"Kenapa kau membunuhnya?....."
"A..Ap....Apa...."Ucapnya dengan wajah ketakutan.
Menggunakan [Mata Sihir] nya, Velzard menghancurkan kedua kaki Arae dengan sekali lihat. Serangan tersebut membuar Arae jatuh tak berdaya.
"Tolong ampuni aku Yang Mulia....."
"Kutanya kepadamu, kenapa kau membunuhnya?.... padahal aku mau menyiksanya selama 2000 tahun lamanya, dan kau membuatnya terbebas dari siksaan itu...."
"Ma.... Maafkan aku Yang Mulia.... aku tidak mengetahui hal itu... tolong biarkan aku pergi.... tolong....."Teriak Arae sambil bersujud dengan wajah penuh putus asa.
"Tidak.... kau juga yang telah meletakkan kutukan kepada adikku... kau telah menghancurkan harga para diri Para Dewa... kau pantas mati... tidak akan ada yang menolongmu dasar hina...."Ucap Velzard dengan wajah penuh kebencian. Ia mengeluarkan [Aura Sihir[ nya untuk mengintimidasi Arae.
"Seperti yang kalian sering katakan, mata dibalas dengan mata.... gigi dibalas dengan gigi..."
"Tidakkkkkk.... tolong ampuni hamba rendahan ini....."Ucapnya sambil membanting kepalanya secara terus menerus ke tanah.
"Nyawa.... dibalas dengan... nyawa... dan kau... akan mati.. sekarang....
"TIDAAAAAAK..."
Cahya putih terang menyinari wilayah itu hingga tak terlihat apa-apa. Suara Arae menghilang seketika. Setelah beberapa saat, cahaya tersebut menghilang dan tubuh milik Arae lenyap tanpa sisa.
"Hahhh, akhirnya amarahku sedikit mereda.... sayang sekali aku tak bisa menyiksa Diavalo lebih lama.... selanjutnya... kalian.. Ras Vampire..... akan kulenyapkan kalian dari dunia ini..."Ucapnya dengan wajah penuh kebencian.
******************************************************
Originial Story By AnothVelzard