Chereads / Reincarnation Of Supreme Being / Chapter 24 - Chapter 23 ~ Penghianatan ~

Chapter 24 - Chapter 23 ~ Penghianatan ~

Setelah memenangkan Turnamen Ksatria Sihir, seluruh siswa dari kelas yang sama dengan Velzard merayakannya di sebuah bar. Pesta tersebut sangatlah meriah, semua orang merasa bahagia pada saat itu, termasuk Velzard sendiri.

Didalam bar tempat mereka berpesta

"Semuanya, bersulang untuk kemenangan Lucas."Ucap Seorang siswa

"Bersulang"Ucap semua siswa.

"Hei- hei, padahal kalian hanya minum jus dan susu, tapi kalian membuatnya mirip seperti meminum alkohol, dasar"Ucap Iris

"Kan tidak apa-apa guru, sekali-sekali seperti ini"Ucap seoranag siswa

"Iyasih. Silahkan nikmati minuman dan makanan kalian"

"Baik guru, dengan senang hati"Ucap siswa dengan serentak.

Mereka berpesta dengan gembira sampai waktu tengah malam. Detelah beberapa jam mereka berpesta, Vel mengajak Velzard untuk mengikutinya pergi ke suatu tempat sambil mengelilingi kota di tengah malam.

Velzard pun menyetujui ajakan Vel itu dan menerima ajakan darinya untuk mengelilingi kota. Malam itu sangat dingin dan langit sedikit mendung. Angin bertiup sedikit kencang menggerakkan daun-daun di pepohonan.

"Kita mau pergi kemana?"Tanya Velzard

"Sudah... ikuti saja aku"

"Ya, baiklah"

Velzard megikuti Vel selama beberapa menit dan sampai disebuah tempat yang sangat sepi. Tidak terlihat seorang pun dalam jarak 100 meter. Saat Vel sedang berjalan dia tiba-tiba berhenti. Lalu ia mengatakan sebuah kalimat kepada Velzard.

"Bisakah kau menutup matamu sebentar saja?"Ucap Vel dengan wajah memerah.

"Hmm, baiklah"

Velzard pun menutup matanya. Terdengar suara langkah kaki daritemapt Vel berdiri datang kearahnya. Suara langkah kaki tersebut berhenti tepat didepan Velzard.

"Maafkan aku.... Lucas"

Terdengar suara Vel meminta maaf sambil berbisik. Tiba-tiba sebuah pisau menembus perut Velzard. Menimbulkan luka tusukan yang membuat darah bermancuran kemana-mana, ia memuntuhkan darah karena menderita luka dalam yang sangat parah.

Suara muntahan darah* Kuh.... Kenapa kau melakukan ini... Vel.."

"Maafkan aku... Lucas..... ini demi kehormatan Keluarga Agungku"

Pisau tersebut masih berada diperut Velzard. Setelah beberapa saat Velzard merasakan seluruh tubuhnya terasa seperti terbakar.

"Vel... jangan-jangan kau..."

"Benar... ada racun khusus di pisau itu..."

Tiba-tiba Velzard merasakan 2 orang berdiri dibelakang dirinya. Salah seorang dari mereka, mengaktifkan sebuah sihir.

"Mati kau Lucas, "

Sebuah Tombak Dewa Petir menembus perut Velzard dan membuat lubang yang besar diperutnya. Lubang itu membuat Velzard memuntahkan lebih banyak darah, dan banyak sekali darah mengalir keluar dari tubuhnya.

"Kuhhh....."

Seorang lainnya juga mengaktifkan sebuah sihir untuk menyerang Velzard.

"Karena kau berani melukai keluargaku kau akan mati, "

Sihir tersebut memunculkan sebuah sabit es dan memotong tangan kanan Velzard. Tangan kanannya tersebut jatuh ketanah, darah terus mengalir keluar dari lengannya yang terpotong

"Kalian cukup berani menyerang seseorang ditengah kota seperti ini"

"Apa, kau masih belum mati?, rupanya kau memiliki tekad bertahan hidup. Aku sudah memasang penghalang sihir disekitar sini yang membuat apapun yang ada didalam wilayah yg kubuat menjadi tidak terlihat dan suara tidak terdengar dari luar"

"Jadi begitu, kau melakukannya cukup baik, bisakah kau memberitahu namamu?"

"Ha, kau tidak tahu siapa aku?, dasar.... aku adalah Redust Euthenia, Kepala Keluarga Aung Euthenia, apa kau masih tidak mengenalku?"

"Apa alasanmu ingin membunuhku?"

"Alasannya simpel, karena kau berani mempermalukan Keluarga Agungku"

"Hoo, jadi alasanmu karena aku mengalahkan Midas ya?"

"Karenamu dia harus terluka dan dirawat dirumah sakit, dasar bajingan"

"Terus, kenapa kau juga disini, Herakles. Apa ini ada hubungannya dengan Vel yang menyerangku?"

"Benar sekali bodoh, aku menyuruh kakakku untuk menggiringmu kesini agar kami lebih mudah untuk mengeksekusimu, hahaha"

"Jadi begitu alasannya kah, baiklah"

Disaat mereka sedang berbicara, tiba-tiba Seseorang memasuki wilayah sihir yang seharusnya tidak bisa dimasuki oleh seseorang dari luar. Orang itu adalah Exodust Eufeme, Sang Kepala Keluarga Agung Eufeme

"Hoi Exodust apa yang kau lakukan disini?, ingat kau boleh melihat tapi jangan mengganggu urusanku mengerti"Ucap Redust.

Exodust menghiraukkan perkataan Redust dan berjalan kearah Velzard. Setelah beberapa saat, ia sampai didepan Velzard dan ia bersujud terhadapnya.

"Yang Mulia, maafkan atas kebodohan Redust dan Keturunan Para Kepala Keluarga Agung lainnya"Ucap Exodust sambil bersujud.

"Hoi Exodust..... apa yang sedang kau lakukan. Kenapa seseorang sepertimu malah bersujud kepada orang yang sudah mau mati itu, terlebih lagi kau memanggilnya Yang Mulia, apa yang sebenarnya terjadi Exodust?"Ucap Redust dengan tubuh bergetar ketakutan.

Exodust lalu berdiri dan melihat ke arah Redust.

"Aku tau yang kau pikirkan. Aku sudah memberitahumu kalau Yang Mulia Velzard Sang Leluhur telah kembali dari reinkarnasinya. Aku tidak menyebutkan rupanya karena itu adalah hal yang tidak boleh dilakukan."

"Jadi yang kau maksud orang ini adalah Yang Mulia, begitu?. Aku tidak akan percaya tanpa bukti yang kuat. lihat saja tubuhnya, seorang Mahluk Agung tidak mungkin bisa terluka oleh Sihir seperti ini"

Velzard menatap Redust dan berkata

"Benar apa yang kau katakan, seorang Mahluk Agung tidak mungkin terluka oleh Sihir Dewa Rendahan dan Sihir biasa yang sangat lemah. Tapi apakah kau tau kalau aku sedang menguji mu?"

"Apa??!?"

Velzard mengeluarkan [Aura Sihir] miliknya, lalu simbol [Ankh] yang berada dipunggungnya bersinar, Seketika tubuh Velzard kembali seperti semula seperti tidak terjadi apa-apa.

"A.... Apa..... ini tidak mungkin... bagaimana kau bisa kembali seperti semula...."

"Kau tahu, aku hanya menonaktifkan Keabadianku dari saat aku tiba disini, sehingga kalian bisa melukaiku, sungguh bodoh dirimu. Kalau aku tidak bisa menonaktifkan keabadianku bagaimana caranya aku bisa bereinkarnasi?"

"Dia..... benar... bagaimana Yang Mulia Velzard bisa bereinkarnasi kalau ia abadi.... Tolong berikan aku bukti yang lebih kuat agar aku mempercayaimu"Ucap Redust

"Baik, seharusnya kau tidak bisa menolak ini..."

Velzard mengaktifkan [Mata Sihir] nya. Disaat Redust melihat mata sihir tertinggi yang hanya bisa dimiliki oleh seorang Mahluk Agung, Tatatpan Velzard membuat tubuh Redust bergetar dan keringat mulai bercucuran dari seluruh tubuhnya, lalu Redust bersujud dan berkata.

"Tolong bunuh saya Yang Mulia, orang bodoh ini tidak mengetahui bahwa anda telah bereinkarnasi"Ucap Redust sambil gemetaran.

"Tidak.. aku tidak akan membunuhmu karena hal sepele seperti ini.. tolong kedepannya kau ajarkan sopan santun kepada keturunanmu, mengerti?"

"Saya mengerti Yang Mulia"

"Bagus"

Velzard berjalan ke arah Herakles dan berkata

"Apa yang terjadi, kenapa kau hanya diam saja, herakles?, bukannya kau tadi ingin membunuhku?"

Badan Herakles menggigil ketakutan, keringat bercucuran dari tubuhnya, lalu ia bersujud dan berkata kepada Velzard.

"Tolong maafkan kebodohanku Yang Mulia, tolong bunuh saja aku... ampuni kakakku Yang Mulia... dia tidak bersalah"Ucap Herakles dengan tubuh yang menggigil ketakutan

"Hmm tekadmu cukup baik... tenang saja... kalian berdua aku ampuni.... lagipula kalian adalah keturunanku... tak mungkin aku membunuh kalian berdua karena hal sepele"

"Terimakasih Yang Mulia..."

Disaat Velzard sedang berbicara dengan Herakles, Vel berjalan ke tempat Velzard berada.

"Luc.... tidak, Yang Mulia Velzard... Tolong hukum saya seberat-beratnya...."

"Kau adalah muridku, sudah sepantasnya seorang guru mengampuni kesalahan seorang murid."

"Te.....Terimakasih.... Yang Mulia...."

"Ya, mari kita kembali"

"Baik Yang Mulia"Ucap mereka dengan serentak.

Velzard dan Vel pergi ke bar untuk bergabung kembali bersama teman-teman mereka, sementara Exodust, Redust, dan Midas kembali kerumah mereka masing-masing.

********************

Original Story By AnothVelzard