Chereads / Reincarnation Of Supreme Being / Chapter 19 - Chapter 18 ~ Kisah Yang Tragis ~

Chapter 19 - Chapter 18 ~ Kisah Yang Tragis ~

"Mari gunakan sihir teleportasi agar lebih cepat sampai ke sana, pegang tanganku Kariel."

"Baik, Yang Mulia"

Mereka pun berteleportasi ke Pintu gerbang Istana Kekaisaran Euriale, yaitu istana tempat Sang Mahluk Agung dulu pernah tinggal.

"Mari Yang Mulia, ikuti saya"

Tampak 2 0rang penjaga sedang menjaga gerbang pintu masuk ke istana tersebut.

"Selamat datang kembali Tuan Putri, apakah anda pulang dengan jalan kaki, dimanakah pengawal anda?"Ucap salah satu penjaga sambil berlutut.

"Hari ini aku pulang dengannya"Ucap Kariel sambil menunjuk Velzard.

"Siapakah Tuan Muda ini?, apakah dia seorang tamu terhormat?"Ucap penjaga satunya.

"Benar dia adalah tamu yang terhormat, perlakukan dia seperti kalian memperlakukanku"

"Kalau Tuan Putri yang meminta kami tidak bisa menolak, Selamat datang Di Istana Kekaisaran, Wahai Tuan Muda. Kalu boleh tau kami harus memanggimu dengan sebutan apa?"

"Panggil saja aku Lucas"

"Baik Tuan Muda, mulai sekarang kami akan memanggil anda Tuan Muda Lucas, Silahkan masuk Tuan Muda, Tuan Putri",

Gerbang Istana Kekaisaran yang sangat besar tersebut terbuka seketika, mereka berdua pun memasuki istana tersebut. Tak lama setelah itu mereka memasuki ruangan sitana, terlihat banyak sekali pelayan perempuan maupun laki-laki berlutut menyambut kedatang Sang Tuan Putri.

Salah seorang laki-laki yang berpakaian yang sangat berbeda dari mereka datang kehadapan Velzard dan membungkuk

"Apakah Tuan orang yang bernama Lucas Fallrest?"Ucap Pria tersebut. Ia memiliki npenampilan seperti seorang laki-laki berumur 50-60 tahun. Memiliki rambut hitam dengan sedikit uban dan mata berwarna coklat. Walaupun umurnya sudah tua, ia memiliki tubuh yang tegap, menandakan ia memiliki kemampuan bertarung yang cukup memadai.

"Benar sekali, aku yang bernama Lucas Fallrest, apakah Exodust yang sudah memberitahu kalian?"

"Benar sekali tuan. Perkenalkan, namaku Zark Sudra, seorang Kepala Pelayan di istana ini, salam kenal Tuan Lucas"

"Ya salam kenal"

"Mari saya antar anda kekamar anda yang sudah kami siapkan"

"Zark, biar aku sendiri yang mengantar Tuan Lucas kekamarnya, Sang Kepala Keluarga yang menyuruhku secara pribadi"

"Kalu begitu baiklah Tuan Putri, silahkan nikmati hari-hari anda disini Tuan Lucas."

"Ya, dengan senang hati."

Kariel dan Velzard pergi ke sebuah kamar yang berada dilantai dua. Kamar tersebut merupakan kamar yang dipakai Sang Leluhur selama beribu-ribu tahun diistana ini. Sehingga kamar tersebut tidak boleh dimasuki siapapun termasuk Para Kepala Keluarga Agung.

"Silahkan dinikmati ruangan anda Yang Mulia Velzard, apa perlu aku panggil pelayan untuk membersihkan kamar ini?, soalnya sudah tidak dimasuki selama 3000 tahun"Ucap Kariel sambil berlutut.

"Tidak perlu. Sebelum akuy bereinkarnasi aku mengaktifkan sebuah sihir yang berfungsi untuk menjaga agar kamar ini tetap bersih."

"Maaf membantah Yang Mulia, tapi ini sudah 3000 tahun lamanya, apa anda yakin sihir itu masih aktif?"

"Sihir tersebut sudah kuatur untuk aktif selammanya, dengan energi sihir sekitar sebagai sumber dayanya"

"Jadi begitu Yang Mulia"

"Mari kita buktikan"

Velzard membuka pintu kamarnya tersebut. Terlihat sebuah ruangan yang sangat megah, dengan kasur berwarna merah yang terbuat dari benang sutra khusus. Dindingnya berwarna putih cerah dengan corak yang beragam. Terdapat sebuah lukisan di ujung kamar tersebut.

"Wah, megah sekali kamar ini, tidak ada kotoran sedikitpun, maafkan atas ketidaktahuan saya tadi Yang Mulia."

"Jika kau sudah tau maka tak apa"

Kariel berjalan kearah lukisa tersevut lalu berkata kepada Velzard

"Yang Mulia. Dilukisan ini, terdapat anda, seorang perempuan, dan seorang laki-laki. Siapa perempuan dan laki-laki ini Yang Mulia?, sepertinya mereka sangat dekat dengan anda"

Dari matanya, Velzard meneteskan sebuah air mata. Ia teringat tentang masa lalu yang diceritakan oleh Ezekial.

"Yang Mulia, Maaf karena telah mengingatkan anda tentang ingatan yang menyakitkan".Ucap Kariel sambil bersujud.

"Sudah, tak apa. Aku hanya terbawa emosi masa lalu saja. Perempuan itu adalah adikku yang sebelumnya kuceritakan kepadamu, dan laki-laki itu adalah Ezekial dimasa lalu."

"Jadi begitu Yang Mulia, tak kusangka aku masih bisa melihat rupa adik anda dan Ezekial di masa lalu."

"Ya begitulah"

"Kalau saya boleh bertanya, apakah penyebab kematian adik anda?"

"Sebenarnya setelah kematian Arcvärost Sang Pahlawan Suci, adikku juga ikut mati. Ia meninggal karena terkena serangan Vatal dari Vampire Monarch, disaat aku sampai ditempat kejadian aku melihat adikku telah terbaring sekarat ditanah"

"Kenapa anda tidak menggunakan sihir penyembuhan anda?, mungkin itu masih bisa menolong nyawanya"

"Serangan yang dilancarkan Monarch itu adalah serangan sihir berjenis kutukan. Kutukan tersebut membuat sihir penyembuhan tidak bekerja padanya. Kutukan tersebut juga menimbulkan efek korosif yang sangat kuat, ditambah lagi darah yang dikeluarkannya juga sangat banyak"

"Jadi begitu kah...."Ucap Kariel dengan ekspresi lesu.

"Sebelum ia meninggal ia mengatakan sesuatu kepadaku"

^^^^^^^^^^^^^^^^

4000 tahun yang lalu, disaat Velzard menemukan adiknya terbaring sekarat ditanah, sahabatnya satu-satunya mati dengan teragis didepan matanya. Langit menjadi hitam gelap karena badai yang tiba-tiba datang, angin bertiup sangat kencang seakan-akan menunjukkan perasaan Velzard sekarang.

"Kakak, Sebagai permintaan terakhirku, tolong ampuni Zehel, ia sama sekali tidak bersalah, aku mohon padamu. Yang merencanakan semua ini adalah Sang Vampir Monarch. Tolong setidaknya ampuni Zehel sebagai permintaan terakhirku....... Ahh........ aku akan mati......, Selamat Tinggal, Kakak....."

"Jangan pergi... adikku....."

^^^^^^^^^^^^^^

"Adikku meghembuskan nafas terakhirnya di atas pangkuanku setelah mengatakan permintaan terakhirnya"

Setelah mendengar cerita tersebut air mata mulai mengalir dari mata Kariel.

"Hei, kenapa malah kau yang menangis Kariel?"

"Sekali lagi maafkan aku Yang Mulia Velzard.... hiks*, aku sudah mengingatkanmu dengan masa lalumu yang sangat tragis"

"Sudahlah, itu hanya masa lalu, kita harus membuka lembaran yang baru."

"Baik Yang Mulia Velzard, kalau begitu...hiks*, aku permisi dulu....hiks*."Ucap Kariel sambil menangis tersedu-sedu."

Kariel meninggalkan ruangan tersebut.

Dalam hati Velzard berkata.

"Tunggu aku adikku, aku pasti akan membangkitkan mu nanti"

*************************************

Original Story By AnothVelzard