Selamat membaca
°•°•°
Mungkin akan terulang, pergi diam-diamku. Nyatanya, jam sebelas malam ini aku sudah terbangun dari tidur lelap dan kurang lebih tiga jam-an aku berbenah. Kedua tanganku sibuk memasukkan alat rias yang terbilang cukup sedikit.
Sedangkan beberapa pakaianku sudah selesai kumasukkan ke dalam koper besar abu-abu. Aku juga tak lupa untuk memberitahu papa-mama kalau akan pergi lagi, dan pastinya tanpa Diya ketahui.
Mungkin dengan jauh-jauh dari 'mereka' semua, Nadea yang dulu bisa kembali. Mengawali atmosfer baru, di kota baru dan yang nyata, sekolah baru. Maksudku, dunia pendidikan yang baru.
"Oke..." Aku melirik jam dinding sekilas. "Dua jam lagi!"
Tanpa diminta, kakiku melangkah ke pintu penghubung kamar dengan balkon. Terpaan angin yang sangat sejuk menerpa kulit begitu aku membukanya. Rasa dinginnya menampar wajah. Bahkan tulang-tulangku seperti tertusuk.