Selamat membaca
°•°•°
Sudah tiga hari ini aku cuma diam di rumah. Istirahat melulu di kamar. Kukira sakit dari hantaman batu besar ini akan berkurang dalam waktu sehari. Tapi faktanya, lukanya masih ingin singgah di pinggangku sampai sekarang.
Kalau dibuat jalan susah sekali. Seperti saat ini, posisi punggung berbalut piyama ungu polos aku senderkan di kepala ranjang. Kaki-kaki berselonjor. Pinggang kanan bagian atas, kualasi guling. Sedikitpun tidak menimpa lukaku. Bibirku mulai berdecak setelah meletakkan ponsel di kasur, sampingku.
Bibirku mendesah, "huh. Kangen sekolah." Aku memang rindu. Tapi lagi-lagi harus kutahan.
Catatan dan tugas dari semua mata pelajaran selama ini, Alin yang mengurus. Membantuku menjelaskan, dan sering juga untuk membagi jawaban-jawaban dari PR yang datangnya tidak tanggung-tanggung. Bahkan kemarin, tugas pribadiku dibantu Alin juga. Arti sahabat sesungguhnya ya seperti Alin itu, hihi.