Selamat membaca :)
°•°•°
"Ini aku bahagia, Cantik." Al menyahut dengan mata yang tak lepas dari wajah perempuan di seberangnya. "Emangnya kamu nggak?" Sebelum memberi jawab, Al menimpali, "tunggu Cantik, maksud kata kita bisa bahagia itu, kamu tanya tentang hubungan kita berdua?"
"Ya."
"Bisalah. Emangnya nggak bisa? kamu nggak yakin kalo kamu bisa bahagia sama Alrino Yudantara?" Nasya menggeleng, merasa geli sebab laki-laki itu sangat percaya diri. "Nggak percaya?"
"Bukan." Lalu melanjutkan, "Kak Al itu kepedeannya melampaui batas. Lucu jatuhnya."
"Jadi, karena aku lucu kamu udah bahagia." Lagi, Nasya menggeleng. "Kamu bilang aku lucu, berarti kamu bisa ketawa. Aku berhasil."
"Bukan. Ini masalah hubungan kita. Aku geleng-geleng kepala karena Kak Al aneh, bukan lucu yang menggelikan."
"Kalo kamu nggak nyaman jadi sahabat, ayok kita jadian sekarang, Cantik. Mau?"