Selamat membaca :)
°•°•°
Ingin sekali malam hari ini gerimis datang. Menemani dia yang masih berdiri di balik jendela. Masih menangis dan memandangi langit yang gelap. Namun, hujan tidak mau turun. Buktinya, benda-benda langit masih bersemangat menghiasi angkasa.
"Enggak percuma kalau aku nangis di sini. Rasanya lega, meskipun hanya sebagian. Cuma setengah tapi lumayan. Bersyukur dan sabar, kuncinya hanya itu Nasya."
Kedua tangan mendekap tubuh bagian depan, sepasang mata teduh itu kembali mengeluarkan cairan bening. Memang benar, menangislah jika harus. Tidak apa-apa untuk mengeluarkan air mata.
Manusia terkadang butuh pelampiasan. Jika takut menyakiti orang lain, menangis sendirian juga melegakan. Karena tak ingin menyinggung perasaan sang mami, Nasya meluapkan sendiri tangisan yang menyesakkan.