Selamat membaca :)
°•°•°
"Kita masih tetep di sini apa pulang aja?" tanya Bela yang sudah tak sabar di dalam mobil lama-lama.
"Kalau kamu yakin Kak Al enggak kemana-mana atau enggak ikut balap motor, kita lebih baik pulqng sekarang. Tugasku juga belum kelar semua, Bel."
"Yakin? jangan sampek Kak Al ke tempat yang nggak baik."
Nasya mengangkat bahu dan menyender ke badan sofa. "Enggak yakin juga." Pandangan tetap tertuju pada laki-laki yang duduk sendiri, tentu ditemani rokok. Masih diapit bibir atas dan bawah.
"Ya udah, kalo misalnya kita tunggu sampek sepuluh menit, dan Kak Al masih di sana, kita pulang aja. Gimana? setuju?"
"Boleh."
Bela menoleh ke arah Nasya yang berada di sisi kiri sambil menunjukkan satu jempolnya dan menjawab, "sip, kita tungguin. Sepuluh menit aja." Nasya mengangguk kecil.