Selamat membaca :)
°•°•°
Pukul sepuluh lebih, pasangan suami istri muda itu sudah tiba di rumah. Dea dan Sean masuk bersama ke rumah besar mereka. Dengan merangkul pinggang sang istri, Sean menuntun Dea menuju dapur.
"Ngapain kita ke sini? nggak langsung tidur aja?" tanya Dea keheranan.
"Tolong buatin coklat panas, Sayang," pinta sang suami sopan dan dengan cengiran lebar. "Ada yang mau aku kerjain di ruang kerja."
"Ya udah, kalo gitu kamu naik dulu aja," ujar Dea yang sudah ada di depan kompor. Siap untuk membuatkan suaminya minuman kesukaan Dea.
"Enggak, Sayang. Aku tunggu kamu di sini," balas Sean tidak mau diganggu gugat. Pelukannya yang melilit di perut istrinya kian erat. Memeluk Dea dari arah belakang.
"Ya udah, kamu duduk dulu di ruang makan."
"Aku tunggu di sini, Sayang." Tangan Sean mulai aktif melancarkan aksi.
"Jangan meluk-meluk. Aku jadi nggak bisa gerak!" sembur Dea setengah kesal.