Selamat membaca :)
°•°•°
Pagi-pagi sekali Dea sudah terbangun. Perlahan kedua tangan Dea mengangkat lengan Sean yang melingkari pinggangnya. Setelah yakin terlepas dari kungkungan itu, Dea mencium sekilas puncak hidung dan bibir Sean.
"Pagi sahabat hidupku, aku cinta kamu, makasih buat semuanya." Kemudian buru-buru turun dari kasur mereka. Mengucir asal rambut dulu sebelum membuka pintu kamar mandi.
Usai mencuci muka dan menggosok gigi, Dea angkat kaki dari kamar. Menghampiri dapur dan sok-sokan berpikir di sana. "Ayam kecap udah buat makan malem... AH IYA! salad sayur enak kali, ya! Iyalah... itu aja. Hehe, menu tergampang di pagi hari selain telur mata sapi."
Wortel dan kol dia ambil dari lemari pendingin. "EH! tomat, mana tomat?!" Dea ingat betul, dirinya sudah membeli lengkap sayur-mayur. Kala pulang dari rumah mertuanya, dia dan sang suami mampir sebentar ke super market.