"Jadi, istri yang Endra bawa dari kota seperti ini. Buruk sekali kelakuannya!" kata April tanpa tedeng aling-aling.
Seketika saja perkataan itu sanggup membuat Sarah melotot marah. "Harusnya aku yang bilang begitu. Hanya karena kamu berteman dengan Endra, itu nggak lantas bikin kamu jadi sok tahu." Jeda sebentar. "Udahlah, aku nggak mau denger kamu ngomong apa-apa lagi. Sekarang juga, kamu pergi dari sini!"
April tertawa mengejek. "Sekali pun kamu istrinya Endra, tidak lantas membuat kamu sok berkuasa juga kan? Memangnya ini villa kamu? Bukan kan? Hebat sekali bisa mengusir orang seenaknya begitu. Orang kota memang dasar tidak sopan ya?!"
Baiklah, emosi Sarah berhasil terpancing. "Heh, ternyata bener apa yang Endra bilang ya, kalau kamu punya sifat seburuk ini." Sarah memutuskan untuk perang mulut saja dengan April. "Pantes aja Endra nggak mau aku ketemu sama kamu," lanjutnya tajam.