"Jadi ... apa yang kamu dan suaminya Asti bicarakan? Sampe-sampe ngebikin kamu jadi nggak sadar saat aku ngetuk pintu dan masuk ke sini?"
Sarah berusaha untuk menyelidiki apa yang sedang disembunyikan Endra. "Oke, kalau kamu masih diem aja, aku bakal ngechat Asti buat ngasih tau soal ini, biar Asti yang nanyain ke suaminya langsung."
Endra akhirnya mengangkat wajahnya dan menatap Sarah tidak setuju. "Ha? Apa-apaan?!"
"Kalau kamu nggak setuju, berarti satu-satunya cara yang bisa kamu lakuin adalah dengan menceritakannya. Aku hitung sampai tiga, kalau kamu masih diem aja, aku bakal ngechat Asti langsung." Jeda sebentar. "Satu." Sarah mulai menghitung.
"Dua." Sarah masih menghitung.
"Tiga. Oke, aku chat Asti sekarang." Sarah sudah kehabisan kesabaran. Jemarinya sudah berada di atas layar.
"Tunggu!" Endra akhirnya bersuara.
"Udah cukup diemnya? Akhirnya sekarang udah mau ngomong juga?" sindir Sarah pada Endra. "Jadi ... apa yang kalian berdua bicarakan sampai jadi seperti itu?"