"Oya, dulu Asti pernah bilang kalau sebenernya aku nggak pernah berhenti jatuh cinta sama kamu loh," kata Endra memberitahu, setelah terdiam beberapa saat.
"Ha? Apa maksudnya? Asti?"
Endra mengangguk dan tersenyum lebar. "Iya, Asti bilang, walaupun saat itu aku sering ngejelek-jelekin kamu, tapi sebenernya di dalam hatiku, aku masih tetep cinta sama kamu."
Sarah semakin tidak bisa mengerti. "Ha? Apa-apaan!"
"Nggak percaya ya? Sama kok, aku juga awalnya nggak percaya. Tapi pas aku inget-inget lagi, aku kayaknya emang udah cinta banget sih sama kamu, makanya nerima-nerima aja pas kamu memperlakukan aku kayak budak gitu." Endra terkikik geli. "Mungkin karena cinta emang nggak ada logika kali."
Sarah tetap tak bisa menerima alasan konyol semacam itu. Tapi dia lebih memilih untuk tidak membahasnya.