Endra dilanda kegelisahan. Karena dia benar-benar bingung dengan apa yang harus dilakukannya sekarang.
Semenjak terjaga dari tidurnya beberapa saat lalu, Endra menyadari Sarah yang terbaring di sampingnya sedang mengalami mimpi yang entah menyedihkan atau menyenangkan.
Kalau saja mimpi yang muncul adalah mimpi yang biasa, Endra pasti tidak akan pernah ragu untuk langsung membangunkan Sarah. Lantas menenangkan Sarah dengan pelukannya. Tapi yang terjadi sekarang adalah mimpi yang tidak biasa. Endra tidak bisa langsung memutuskan untuk membangunkan Sarah, karena wajah Sarah tampak begitu damai meskipun ujung matanya basah karena air mata. Tapi Endra berharap kalau mimpi yang dialami Sarah itu adalah mimpi yang baik. Dan air mata yang Sarah keluarkan adalah air mata haru.
Melihat butiran air mata Sarah yang terus saja muncul dari balik kelopak mata Sarah yang terpejam rapat, Endra jadi tak kuasa untuk tidak mengulurkan tangan, lantas menghapus air mata itu dengan ibu jarinya.
