mereka pun telah sampai di persimpangan jalan rumah Selin, lalu Selina mendapati mobil papa nya yang melaju didepan mobil Raja.
"Ja, nanti turun sampai depan gerbang rumah aja ya" kata Selin
"loh kenapa?" tanya Raja penasaran
"itu didepan ada mobil papa aku" jawab Selin
"mobil warna putih itu?" tanya Raja menunjuk mobil di depan nya
"iya" singkat Selin
"ya udah gak papa, sekalian aku mau ketemu papa kamu" ucap Raja santai
"gak bisa Rajaaa, nanti kalau kita sampai ketahuan papa aku, bisa abis tau nggak. malah kamu mau ketemu papa aku" ketus Selin
"nggak ah" jawab Raja tak mau kalah
"aduuuh, Raja. batu banget sih kalau dibilangin, nih ya kalau kamu ketemu papa aku bisa bisa aku gak bisa ketemu kamu lagi tau gak" teriak Selin dengan marahnya
"ya udah iya" ucap Raja kesal
"turun didepan aja!" perintah Selin
Selina pun turun didepan gerbang rumahnya, Selina pun langsung masuk ke dalam.
"kamu baru pulang?" tanya papa nya didepan pintu
"i...iya pa" jawab Selin gugup
"naik apa kamu tadi?" tanya papa nya
"Deeeg" jantung Selin seakan mau copot
"tadi.... naaaiikk taksi pa" jawab Selina terbata
"masuk yuk" ajak papa nya
Selina pun masuk ke rumah sambil mengelus dadanya merasa sangat lega.
Esok harinya selesai kuliah, Raja sedang duduk didepan kelas sambil memainkan ponselnya, tiba tiba Rendy, Rangga dan Selina menghampiri Raja.
"Raja" seru mereka
"kenapa?" tanya Raja cuek
"Ja, fakultas kita belum ada yang wakili" ujar Rangga
"ya udah, Lo aja yang tampil" suruh Raja pada Rangga
"Ja, kita mau tampil, tapi kita kurang vokalis sama gitaris nya" terang Rendy
"ya terus?" tanya Raja dengan serius
"jadi, gue mau, Lo yang jadi vokalis" sambung Selina
"apaa?" teriak Raja memelotot kan mata nya
"gak, gue gak mau" tolak Raja
"ayolah Ja" rayu Selin dengan wajah memelas
"Lo mau fakultas kita di cap jelek cuma gara gara gak ada yang pensi" ketus Rendy
"ya udah Lo aja" usul Raja dengan malas nya
"iya, gue sama Rendy mau wakili fakultas" bentak Rangga
"sekarang cuma Lo Ja, harapan kita semua. please lah, ikut pensi ya" rayu Selina memohon
"ya udah iya" kata Raja mengiyakan
mereka bertiga merasa lega setelah Raja mengiyakan
"tapi dengan satu syarat" ucap Raja tersenyum licik
"apa syarat nya?" tanya Selin
Rangga dan Rendy mengerutkan keningnya menyimak jawaban Raja
"Lo harus temenin gue nyanyi" kata Raja
"apa? ya, gak bisa dong Raja. gue kan panitia" sergah Selina meninggi
"Oke, kalau Lo gak bisa. tapi bukanya yang menang nanti tampil lagi ya?" tanya balik Raja
"iya, kalau menang dia yang tampil lagi" jawab Selin
"ya, udah. kalau nanti kita menang, Lo harus temenin gue nyanyi" perintah Raja pada Selin
"gak bisa Raja, gue panitia. jadi gue harus kesana kemari" tolak Selin kekeh
"bukanya boleh ya, bantuin peserta kalau udah menang" ucap Rangga
"yaaa... boleeeeh aja sih" kata Selina
"tapi kan gue harus urusin pensi" kilah Selina
"ya udah, sih. nanti kita yang ijinin sama ketua panitia" kata Rangga
"ya udah, kalau gak mau. gue juga gak mau tampil" ucap Raja dan berjalan ke depan
"eh, iya iya. Selina mau" kata Rendy menarik pundak Raja
"ih, kak Rendy apaan sih?" gerutu Selin
"please, bantuin kita Selin" ucap Rendy pada Selin
"iya, gue mau. puas Lo!" bentak Selin dengan cemberut
"gak papa deh, lagian mereka belum tentu menang juga" batin Selin
"nah gitu dong, tuan putri. dari tadi kek" goda Raja yang membuat Selin tertunduk malu
"Oke, kalau gitu kita latihan kapan?" tanya Rangga
"besok aja gimana?, mumpung gue libur kuliah" usul Rendy
"boleh, kita juga libur kan Ngga?" tanya Raja
"iya, yaudah besok. tapi dimana?" tanya Rangga balik
"MMM.... dirumah Lo aja ngga, kan dirumah Lo udah lengkap peralatan buat nge band ya" usul Rangga
"kalau Lo gimana Ren?" tanya Rangga
"setuju" seru Rendy