"ya udah, aku pamit dulu lin kak" pamit Raja pada mereka berdua
"permisi!" ucap Raja sambil mengangguk
"iya hati hati" kata Selina
sedangkan Rey hanya memasang muka datar nya tanpa reaksi apa apa. setelah mobil Raja pergi, ia langsung memukul lengan kakak nya itu.
"Aduh, dek sakit tau" rengek Rey
"lagian abang sok sok an pasang muka serius" omel Selin
"ya gak papa dong, dia tu harus di tes gimana dia menghormati orang di sekeliling kamu" terang Rey
"tapi kan, dia tu bukan siapa siapa bang" jelas Selina
"iya, sekarang memang bukan siapa siapa. tapi nanti akan jadi siapa siapa" kata Rey pada adik nya
"siapa siapa apa sih" ujar Selina sambil masuk ke dalam rumah
"hey gini ya, kalau dia lolos dari Abang. Raja akan abang serahin ke papa" Teriak Rey mengikuti Selin
"tau lah bang, yang jelas akting Abang yang tadi itu gak bagus sama sekali" tegas Selina kesal
"ya itu kan juga buat kebaikan kamu" jawab Rey tak mau kalah
Raja telah sampai di Rumah, ia menuju ke kamar nya. saat hendak membuka kamar, ia ditanya oleh Dewa.
"darimana aja kamu?" tanya Dewa
"dari rumah temen kak" jawab Raja
"kata papa jam 5 udah pulang, ternyata sampai jam setengah 7 baru sampai rumah" ujar Dewa
"iya, tadi tuh mampir bentar" jelas Raja lagi
"nih, tadi Rangga balikin mobil kamu" kata Dewa sambil menyerahkan kunci mobil
"iya kak" kata Raja sambil mengambil kunci mobil nya.
Setelah mandi, Raja menyusul Dewa ke balkon. Dewa menyelesaikan pekerjaan kantor nya di balkon karena suasana yang tenang.
"kak, ngerjain apa?" tanya Raja sambil membawa gitar nya
"ini kerja kantor" jawab Dewa tanpa melirik Raja
Lalu ia duduk di sofa samping kakak nya dan mulai memainkan gitarnya.
"jreenggg..." petikan gitar dari Raja
"cinta mu senyaman mentari pagi seperti pelangi selalu ku nantiiii" suara nyanyian dari Raja dengan suara serak nya
"Ja, udah gak usah nyanyi. gak enak suara lo!" larang Dewa
"orang kek suara artis gini dibilang gak enak" bela Raja
Raja kembali memetik gitar nya, tapi kali ini ia tidak menyanyi melainkan hanya memetik melodi gitar.
"Ja" panggil Dewa
"hm" jawab Raja dengan terus memainkan gitar nya
"kamu kenapa kemarin tanya soal mama?" tanya Dewa, seketika itu Raja menoleh dengan dengan wajah serius nya
"HM... aku cuma tanya aja kak" kilah Raja
"yaa.... siapa tau kakak ngerti mama dimana" tambah Raja
Dewa hanya memikirkan jawaban Raja sambil menganggukkan kepalanya.
"trus kenapa kakak tiba tiba tanya soal itu?" balik tanya Raja
"ya gak papa Ja pengen tau aja" singkat Dewa
"aneh, kenapa kak Dewa yang kemarin ditanya marah marah, sekarang balik nanya" gumam Raja dalam hatinya
"Ja, kenapa sih melamun gitu" tanya Dewa membuyarkan lamunan Raja
"emmm.... gak papa kak" kilah Raja lalu ia kembali ke kamar nya
Sampai di kamar, Raja memikirkan alasan dibalik pertanyaan kakak nya.
"kenapa kakak menanyakan itu, ini pasti ada sesuatu tentang kakak dan mama. aku jadi makin penasaran, Ok aku akan cari tau lagi" kata Raja sambil mondar-mandir
Sementara Dewa, ia masih bingung dengan gelagat Raja.
"apa sih alasan Raja sebenarnya?" tanya Dewa dalam hati
"aku tadi juga melihat orang persis banget sama mama, apa dia mama? kalau bener mama, kenapa gak temuin aku sama Raja?" pertanyaan pertanyaan itulah yang muncul di kepala Dewa sekarang
"tau lah, salah orang mungkin" kata Dewa tak peduli dan lanjut pada laptop yang ada di pangkuan nya