Chereads / Cinta seorang Raja / Chapter 8 - Perenungan

Chapter 8 - Perenungan

Raja lalu keluar rumah dengan sangat kesalnya, dia melajukan mobilnya Sangat ugal ugalan. sampailah Raja disuatu tempat, yaitu Taman. Raja mencari tempat duduk yang selalu ia tempati saat Raja ke tempat ini. Raja duduk termenung mencerna semua kata yang keluar dari mulut papa nya.

"kenapa papa selalu membandingkan aku dengan kak Dewa? dari kecil kita bersama papa selalu saja memuji kak Dewa dan merendahkan aku". batin Raja

"saat kecil, hanya mama yang mengerti aku. hanya mama yang tak membandingkan antara aku dan Kak Dewa, dan mama juga tak memilih kasih antara aku dan kak Dewa" gumam Raja

"kenapa mama Pergi Ma?" tanya dewa kepada dirinya sambil meneteskan air mata

"dan sekarang lihat ma, Raja hancur tak ada yang peduli dengan Raja" lanjut Raja

"jadi tak ada gunanya Raja hidup" tambah Raja dengan tangannya memukul bangku taman dengan kuatnya untuk meluapkan semua emosi yang ada pada nya.

Sementara di Kantor Dewa, dewa sedang memeriksa berkas berkas untuk ditanda tangani dan sambil memikirkan adiknya yang tadi direndahkan oleh papanya. tiba tiba ada suara ketukan pintu yang membuyarkan lamunan nya.

"masuk", Kata Dewa

"Hay, Dewa" sapa tamu itu

"Hay, sheril" jawab Dewa pada sheril yang tak lain adalah pacar Dewa.

"kamu kenapa kok tadi aku lihat kamu melamun, apa ada masalah dikantor?" tanya Sheril

"nggak ada kok sheril, tapi aku sedang memikirkan sesuatu tentang adikku" ujar Dewa dengan datarnya

"ada apa dengan Raja?" tanya Sheril lagi

"aku kasihan aja sama Raja, tadi saat sarapan sama sama, Raja dibandingkan dengan aku dan seketika itu wajah Raja langsung murung" jelas Dewa

"ya ampun, terus gimana lagi Dewa?" tanya Sheril dengan khawatir

"ya gak gimana gimana, trus tadi aku nasehati buat jangan mikirin omongan papa dan aku beri dia semangat" tambah Raja

"kasihan Raja" ucap Sheril dengan lirih"

"makanya itu, kalau aku maklum Raja begitu karena dia tak cukup kuat menghadapi masalah waktu kecil Kita, yang ditinggal mama" terang Raja

"Dewa, kamu sebagai kakaknya harus bisa menguatkan Raja dan harus bisa merubah Raja" kata Sheril dengan yakin

"iya Sheril tapi bagaimana caranya" tanya Dewa

"nanti kita pikirin caranya" jawab Sheril

"mana hp kamu?" pinta Sheril

"buat apa sayang?" tanya Dewa pada Sheril dengan wajah bingung

"aku mau telpon Raja, aku kan gak punya nomor nya Raja" terang Sheril

"nih, awas aja kamu main api dibelakang aku" sampil menyerahkan ponsel nya

"apaan sih Dewa, orang aku cuma mau kasih semangat buat Raja biar gak merasa sendirian" jawab Sheril menjelaskan

"mana mungkin aku sama Raja, lagian Raja itu udah aku anggep adik aku sendiri" ucap Sheril panjang lebar

"iya, percaya" balas Dewa dengan malas nya

Lalu Sheril mengotak Atik ponsel Dewa mencari nama Raja, setelah ketemu Sheril langsung mengirimkan ke ponselnya. setelah terkirim, Sheril menekan nomor nya dan menunggu panggilan diangkat.

Raja yang tengah di taman sambil merenung memikirkan dirinya yang merasa hancur tiba tiba dikagetkan dengan suara telepon nya. Raja melihat layar ponsel nya, ternyata nomer tak dikenal.

"nomer siapa nih?" tanya Raja pada dirinya sendiri

"udahlah, gak usah diangkat." ucap Raja mengabaikan

"tapi kalau, penting Gimana ya?" kata Raja lagi

"ya udah lah, angkat aja" sambung raja dalam hatinya