Setengah perjalanan menuju Rumah, lampu merah menyala. Artinya, mobil Pak Rama dan Raja berhenti. pada saat berhenti, wajah pak Rama sudah sangat merah akibat memendam amarah pada Raja. dan itu membuat nya sudah tidak bisa dipendam lagi.
"plaaaakkk" tampar pak Rama pada Raja dengan sangat keras nya hingga sobek dan berdarah
"kenapa kamu berbuat begini, sangat memalukan. kamu tau nggak kamu sudah keterlaluan" ucap Pak Rama meledakkan semua amarahnya
"iya, pa. aku minta maaf" kata Raja dengan sangat takut melihat kemarahan papa nya
"apa kamu tau? ini sudah sangat memalukan! papa tidak pernah mengajarkan kamu menjadi berandal, tapi kenapa kelakuan kamu seperti berandal?" tanya papa nya
Raja hanya diam tak bisa berkutik dan tidak berani melihat mata papa nya itu.
"dan sekarang gara gara kamu, hancur reputasi papa" bentak papa pada Raja
"kenapa papa selalu memikirkan diri papa sendiri?" tanya Raja pada papa nya. entah keberanian dari mana hingga Raja berani menjawab papa nya
"apa maksud kamu bicara seperti itu? apa papa pernah tidak menuruti semua kemauan kamu?" teriak papa nya dengan sangat kesal nya
Raja semakin terpojok dengan pertanyaan dari papa nya itu. memang benar, selama ini papa nya selalu menuruti kemauan Raja.
"selama ini kamu hanya Hura Hura dan hanya membuat masalah yang tidak ada untung nya sama sekali, APA KAMU TAU ITU?" bentak papa nya dengan mengepalkan tangan nya.
Raja hanya diam mematung memikirkan setiap kata yang keluar dari mulut papa nya itu.
"apa aku sejahat itu?" tanya Raja dalam dirinya sendiri
Tidak terasa, sudah hampir sampai Rumah. Dan Pak Rama juga sudah tidak memarahi Raja lagi. tapi tetap saja, pak Rama sangat kesal pada Raja.
sesampainya di rumah, Rama langsung membuka pintu mobil dan masuk ke dalam rumah. sedangkan Raja, dengan langkah gemetar mengikuti papa nya masuk ke dalam rumahnya.
Rama menengok ke belakang tepat ke arah Raja. Raja yang di tengok papa nya menjadi salah tingkah pada papa nya itu.
"Raja..." panggil papa nya seraya berjalan ke belakang menghampiri Raja dengan senyum nya yang mengembang
"iya pa" balas Raja
"seperti nya papa udah gak marah nih" batin Raja
dan, "Bhuuuk" Rama menonjok pipi anak nya hingga keluar darah
"papa tadi belum puas menghajar kamu, Sekarang papa sudah puas karena sudah 2 kali menghajar kamu" jawab papa nya tersenyum puas
"terima kasih pah" gumam Raja dengan memegang lukanya itu
"besok harus tanggung jawab dan ganti rugi atas perbuatan kamu. dan satu lagi kamu juga harus minta maaf pada dekan dan teman kamu yang sudah kamu hajar itu" Pak Rama memberi nasehat
"APAA? minta Maaf? harga diri aku mau ditaruh mana pa?" jawab Raja dengan tegas nya
"seorang anak CEO keluarga Sanjaya yang sangat terpandang, harus minta maaf? sangat memalukan" Kata Raja pada papa nya
"memalukan mana dengan membuat kekacauan, Haaa? Bentak papa nya dengan nada tinggi
"kalau kamu tidak mau minta maaf, baik sekarang kemasi barang barang kamu dan kamu bukan lagi keluarga Sanjaya" ancam papa nya
"ok.... e, aku besok datang untuk tanggung jawab dan minta maaf" Jawab Raja dengan pasrah dan gemetar
Takut kalau dia harus hidup tanpa harta orang tua nya dan harus terima kenyataan karena bukan lagi keluarga Sanjaya.